Suara Dentuman Misterius di Sumenep Gegerkan Warga, Ini Penjelasan Para Ahli
JAKARTA, Nawacita – Suara Dentuman Misterius di Sumenep Gegerkan Warga, Suara dentuman misterius dari dalam bumi menggegerkan warga di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep. Tidak hanya mendengar suara tumbukan yang misterius, warga setempat juga merasakan getaran.
Suara misterius tersebut mulai terdengar pada Sabtu (12/8) antara pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Tidak hanya bunyi seperti tumbukan dari bawa tanah, bunyi itu juga disertai getaran yang diduga pusatnya berada di bawah 5 rumah di Dusun Tengah, RT 07, RW 02, Desa Moncek Tengah.
Namun hingga kini, penyebab terdengarnya suara dentuman misterius di Sumenep tersebut masih menjadi teka-teki. Rencananya, BMKG hingga peneliti akan turun ke lokasi untuk mencari sumber suara. Berikut penjelasan ahli soal suara dentuman misterius di Sumenep:
1. Dosen Geologi ITS Sebut Dugaan Adanya Gua Bawah Tanah
Dosen Teknik Geofisika ITS Dr Ir Amien Widodo MSi menyampaikan kemungkinan penyebab bunyi misterius itu. Ia menyebut dugaan adanya gua di bawah tanah.
“Susah sebenarnya. Kalau kita melihat secara geologi, di Jatim itu banyak sekali gua yang tersambung di bawah tanah. Gua-gua itu bisa mengantar suara. Kalau ada orang menggali sumur atau menambang itu bisa suaranya merambat ke gua tadi,” kata Amien kepada detikJatim, Minggu (13/8/2023).
Dia menyatakan bahwa dirinya hanya melihat dari geologi, di mana memang di Jawa Timur banyak gua di bawah tanah. Meski di permukaan tidak terlihat, namun sebenarnya banyak gua. Terutama di daerah batu gamping dan batu kapur. Menurutnya banyak gua.
“Gua tadi kalau dipukul-pukul bisa mantul suara dan getaran,” ujarnya.
2. Ada Dugaan Orang Gali Sumur
Selain itu, perekam video yang beredar juga mengatakan jika bunyi itu seperti tumbukan disertai getaran dari dalam tanah. Seperti orang yang sedang menggali sumur. Hal ini sepadan dengan salah satu kemungkinan dari pandangan geologi.
“Mungkin di dekat situ ada yang menggali sumur. Kami kan nggak tahu yang dekat-dekat. Atau yang punya rumah pukul-pukul kan tidak tahu, tidak diberitahukan. Yang punya rumah tidak tahu apakah bikin sumur atau di dalam, bisa seperti itu. Kemungkinannya banyak. Dari geologi kira-kira begitu,” ujarnya.
Bunyi misterius yang menurut versi warga berlangsung hingga 45 menit itu menurut Amien seharusnya ditanyakan kepada warga Sumenep. Mereka saat itu sedang apa? Apakah sedang menggali dan lainnya?
“Karena sebetulnya ndak masalah, orang menggali seperti mukul-mukul di Pacitan ada gua gong dipukul juga keluar suara sampai jauh. Saya dengar dari video, jauh juga. Cuma suara ketukan seperti orang menggali. Ya mudah-mudahan orang menggali terus selesai, ndak mikir yang macem-macem,” ujarnya.
Jika pun nantinya muncul bunyi misterius lagi, maka bisa dilakukan scan (pemindaian). Sehingga bisa diketahui di bawah lokasi itu ada apa? Apakah ada lubang gua atau lainnya.
3. Tidak Berpotensi Gempa
Di luar itu, Amien menegaskan bahwa bunyi misterius ini tidak berpotensi gempa. Secara geologi, dia sebutkan sumber bunyi itu bisa dari adanya gua, orang menggali sumur atau lainnya.
“Endak, BMKG juga sudah mengatakan tidak ada gempa. Kemungkinannya dari itu tadi, kalau mau detail ya diteliti. Kalau nggak bersuara lagi ya sudah, mungkin ada orang main-main saja,” pungkasnya.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Kemarau Kering 2023 Berpotensi Karhutla
4. BPBD Sumenep Pastikan Tak Ada Gua
Namun, BPBD Sumenep menyebut, pada radius tertentu dari sumber bunyi misterius itu telah dipastikan tidak ada gua. Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumenep Andy Ricky Kurniawan mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu tim ahli untuk meneliti.

Ricky sendiri menyebutkan bahwa pada hari ketika laporan tentang bunyi misterius itu masuk ke BPBD, yakni pada Sabtu (12/8/2023), dirinya bersama 4 orang personel lainnya langsung menuju lokasi untuk melakukan asesmen awal. Dia berbincang dengan warga dan menelusuri sumber bunyi.
“Tadinya kami asumsikan, khawatirnya ada gua di radius 2 kilo atau 4 kilo itu kemudian ada orang yang masuk dari situ tanpa sepengetahuan warga, lalu ada yang menggali,” ujarnya ketika dihubungi detikJatim, Minggu (13/8/2023).
Namun, berdasarkan penelusuran yang dilakukan timnya, juga disinkronkan dengan keterangan dari warga setempat, ternyata pada radius tersebut tidak ditemukan keberadaan gua yang memungkinkan menjadi sumber suara misterius.
“Ternyata radius 2 kilo sampai 4 kilo nggak ada gua. Makanya kami masih belum bisa memastikan penyebabnya apa. Kami masih menunggu tim ahli geologi. Rencananya kemarin memang dari ITN Malang, tapi seperti ada perubahan,” ujarnya.
5. Tak Ditemukan Paku Bumi
Andy Ricky Kurniawan menyebut, salah satu hal yang telah dipastikan oleh personel BPBD di lokasi adalah tidak adanya aktivitas penggalian maupun pembangunan gedung di sekitar kawasan Desa Moncek.
“Saya tanya warga, di sekitar sini tidak ada aktivitas penggalian apapun. Radius 1 kilometer sampai 2 kilometer dari sini ini tidak ada aktivitas apapun. Tidak ada pembangunan yang menggunakan paku bumi,” ujarnya.
6. Tim BMKG Pasang Seismograf
Tim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Tretes, Pasuruan sudah melakukan survei di lokasi sumber bunyi misterius dari dalam bumi di Desa Moncek Tengah, Sumenep. Mereka memasang alat pengukur getaran atau seismograf.
“Kami dari BMKG Pasuruan bawa alat seismograf, alat untuk mendeteksi getaran gempa dan getaran tanah. Kami pasang di lokasi untuk merekam getaran-getaran,” ujar Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Tretes Suwarto kepada detikJatim, Minggu (13/8/2023).
“Secara teknis memang sulit, ya, menyimpulkan penyebab dari suara dan getaran itu. Karena memang di satu sisi kejadiannya di bawah tanah, kemudian tidak terlihat lah, gampangnya seperti itu,” katanya.
Seismograf, kata Suwarto, hanya merekam getaran. Dari getaran itu personel BMKG akan melakukan analisis. Di antaranya yang bisa disimpulkan adalah data tentang lapisan tanah.
“Seperti di Moncek Tengah ini ketebalan tanahnya berapa, kemudian densitas atau kekerasan batuannya seberapa. Nah itu yang bisa kami dapatkan dari seismograf ini. Juga kecepatan rambat gelombang. Jadi memang untuk menyimpulkan ke arah penyebab butuh data-data lain,” katanya.
7. BMKG Kirim 3 Personel
Berkaitan dengan dugaan dari Pakar ITS yang menyebutkan kemungkinan adanya rongga di bawah tanah tempat sumber bunyi misterius berasal, Suwarto menyebutkan alat yang dibutuhkan bisa menggunakan geomagnet atau geolistrik.
“Nah ada tidaknya rongga itu mungkin lebih tepat dengan geomagnet atau dengan geolistrik. Karena sifatnya juga lokal ini. Kecil kan areanya. Nah di kami nggak punya alatnya. Harapannya dari teman-teman ITS dan ITN yang mau survei itu bisa terintegrasi nanti datanya, begitu,” kata Suwarto.
BMKG Pasuruan mengirimkan 3 personel, termasuk Suwarto, ke lokasi sumber bunyi misterius disertai getaran dari dalam bumi di Desa Moncek Tengah, Sumenep. Mereka akan bermalam di sana untuk melakukan perekaman getaran.
“Kami ada 3 personel, termasuk saya. Sekarang ini alatnya sudah terpasang, rencana sampai besok pagi akan kami rekam getarannya. Nanti kami lihat datanya, perkembangannya seperti apa,” pungkasnya
dtknws.