Lokananta Studio Rekaman Pertama di Indonesia, PPA Siap Hidupkan Kembali

Lokananta Studio Rekaman Pertama di Indonesia
Lokananta Studio Rekaman Pertama di Indonesia, PPA Siap Hidupkan Kembali

Lokananta Studio Rekaman Pertama di Indonesia, PPA Siap Hidupkan Kembali

JAKARTA, Nawacita – Lokananta Studio Rekaman Pertama di Indonesia, Proses revitalisasi studio rekaman pertama di Indonesia, Lokananta telah rampung. Dengan begitu, wajah baru Lokananta pun bakal diresmikan.

Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, nilai ikonik dari Lokananta sebagai studio rekaman pertama di Indonesia tak akan dihilangkan. Bahkan, wajah baru Lokananti diperkuat dengan menjadikannya sebagai pusat kegiatan kreatif bagi komunitas dan masyarakat sekitar.

“Sebagai studio rekaman pertama di Indonesia yang merupakan “Titik Nol” musik Indonesia, Lokananta memiliki nilai historis yang tinggi, memiliki intellectual property hasil karya anak bangsa, dan merupakan cagar budaya yang harus kita jaga,” ujarnya dalam Konferensi Pers, di Studio Rekaman Lokananta, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (2/6/2023).

Yadi menyebut, Lokananta sempat menjadi studio rekaman terbesar yang mengalami masa kejayaan pada tahun 1970-1980, sampai akhirnya terbengkalai sejak tahun 1990an. Oleh karena itu, Kementerian BUMN memandang perlu untuk melakukan revitalisasi Lokananta.

Luas 2,1 Hektar

Dengan mengamanatkan PPA yang merupakan bagian dari Holding Danareksa, aset Lokananta yang memiliki luas 2,1 hektar di pusat Kota Surakarta.

Yadi menjelaskan revitalisasi dan pengembangan Lokananta telah melalui proses bisnis dan uji tuntas yang komprehensi dengan mengedepankan tata kelola yang baik, sehingga diharapkan Lokananta menjadi entitas bisnis yang berkelanjutan.

“Pembangunan fisik Lokananta dimulai pada bulan November 2022 yang ditandai dengan perhelatan Lokananta Reload pada tanggal 27 November 2022, dan diselesaikan dalam waktu hanya 6 bulan. Kami memastikan bahwa project ini dilaksanakan dengan proses bisnis yang feasible,” urainya.

“Sehingga Lokananta dapat sustainable dengan berfokus pada 5 pilar bisnis: museum/galeri, studio rekaman, arena pertunjukan/amphitheater, area F&B, dan galeri UMKM,” sambung Yadi.

Festival Lokananta

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here