Jelang Idul Adha, Harga Sapi Kurban Kini Tak Cukup Rp 20 Juta

Jelang Idul Adha, Harga Sapi Kurban Kini Tak Cukup Rp 20 Juta

JAKARTA, Nawacita – Sapi hidup terus mengalami kenaikan harga jelang hari raya Idul Adha dalam tiga pekan ke depan. Kenaikan ini imbas adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) serta kenaikan permintaan dibandingkan tahun lalu.

Ketua Umum DPP Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendro mengungkapkan bahwa stok sapi kini tidak begitu mencukupi.

“Biasanya kurban patungan 7 orang masing-masing Rp 3 juta, kumpul Rp 21 juta, biaya untuk sapi Rp 20 juta dan Rp 1 juta operasional seperti potong dan lainnya. Tapi cari sapi Rp 20 juta sekarang udah nggak mudah, kecuali sapi Madura dan Bali. Masalahnya sapi Madura yang daerah wabah nggak bisa keluar,” katanya kepada wartawan, Senin (13/6/22).

Baca Juga: Imbas Wabah PMK, Harga Sapi Kurban Melonjak jadi Rp21,6 Juta per Ekor

Saat stok berkurang dibarengi dengan permintaan maka hukum ekonomi berlaku, efeknya ada kenaikan harga. Masyarakat pun perlu menyiapkan biaya lebih untuk berkurban.

“Yang kemarin Rp 20 juta sekarang Rp 22 juta, jadi kalau misal kemarin Rp 20 juta dapat sapi 300 Kg, sekarang dapatnya mungkin 280 Kg, yang paling banyak diminati seperti itu tapi ukurannya mengecil,” ujar Nanang.

Ketika stok sapi berkurang, biaya operasional untuk penanganan wabah juga bakal semakin besar. Biaya tersebut menjadi tanggungan peternak yang bakal Kembali dibebankan kepada pembeli sapi.

Cost sebelum dikirim harus dikarantina. Pengkarantinaan boleh di kandang masing-masing. Tadinya ketentuan harus di karantina instalasi pemerintah tapi masalahnya banyak instalasi yang nggak memadai dari biaya,” sebut Nanang.

Harga Potensi Terus Naik

Salah satu pedagang sapi kurban, Andi Rukmaya dari  Nabung Kurban, yang berlokasi Jl Ringroad, di samping SMA 33 Cengkareng, Jakarta barat, mengatakan bila melihat situasi terkini, tren kenaikan harga sapi hidup memang tak bisa dihindari. Pasokan sapi hidup ke Jakarta memang lebih seret dari tahun sebelumnya saat saat tak ada wabah PMK.

“Harga sapi per kg hari ini Rp 66-75 ribu, kenaikan diprediksi ke Rp 70-80 rb per kg. Kita jual yang bobot antara 200 kg sampai 500 kg,” katanya.

Ia bilang seretnya pasokan sapi hidup dipengaruhi dari biaya per jalanan sampai pemeriksaan hewan kurban. “Soalnya sapi yang sekarang di kandang itu pengiriman H – 60 sedang kan yang akan datang sapi pengiriman baru,” jelas Andi.

cnbnws.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here