
Jakarta, Nawacita – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan jumlah badan usaha milik desa (BUMDes) melonjak 606 persen jika dibandingkan dengan 2014 lalu, yang hanya 8.100 BUMDes yakni mencapai 57.200 BUMDes.
“Kenaikan dari BUMDes drastis, naik 600 persen, tepatnya 606 persen dari 2014 sebanyak 8.100 melompat menjadi 57.200 BUMDes,” kata Jokowi, dalam Peluncuran Sertifikat Badan Hukum dan Peresmian Pembukaan Rakornas BUM Desa yang disiarkan secara virtual, Senin (20/12/2021).
Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan kepada pemerintah daerah (pemda) untuk membuat kegiatan yang berdampak langsung bagi warga desa setempat. Jangan hanya karena jumlah yang melonjak tajam pemda merasa puas diri.
“Jangan terpaku pada jumlahnya, tapi kualitas aktivitas, kegiatan di dalamnya harus betul-betul bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga meminta kepada pengelola BUMDes, tidak hanya mengurus sertifikat badan hukum, namun tidak ada kegiatan yang berarti di dalamnya. BUMDes, harus mengambil peran dalam memajukan ekonomi desa.
“Jangan hanya dapat sertifikat badan hukum, buat plang, tapi kegiatan di dalam tidak ada, kegiatan tidak jelas,” ujar Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga memerintahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta agar menggandeng BUMDes dalam menjalankan kegiatan usaha mereka di desa setempat. Agar, dampak ekonomi dapat langsung dirasakan rakyat sekitar.
“Nanti saya pesan ke swasta, BUMN, perkebunan, tambang yang ada di daerah desa untuk mengikutsertakan BUMDes dalam kegiatan mereka, jangan yang di desa jadi penonton truk lalu lalang,” imbuhnya.
Penulis: Alma Fikhasari