Kisah Kehidupan Raja Thailand: Nikah 4 Kali, 20 Selir, Harta Rp490 Triliun

top banner

Dia menikah dengan istri pertamanya, Putri Soamsawali Kitiyakara, pada tahun 1977 dan pasangan itu dikaruniai anak perempuan bernama Putri Najrakitiyabha. Namun, selama pernikahan pertamanya, Vajiralongkorn memulai berselingkuh dengan aktris Yuvadhida Polpraserth. Entah dari raja atau bukan, aktris itu memiliki lima anak.

Meskipun ada permintaan berulang kali, Putri Soamsawali menolak untuk menceraikan suaminya yang kala itu statusnya adalah putra mahkota Thailand. Namun, pada akhirnya Vajiralongkorn mendapatkan keinginannya untuk bercerai pada tahun 1993, dengan klaim gagalnya pernikahan terletak pada istrinya.

Meski begitu, istri pertamanya dan putri mereka terus memainkan peran utama dalam acara-acara kerajaan. Vajiralongkorn, yang kala itu masih seorang pangeran mahkota, kemudian menikahi sang aktris yang telah dia pacari selama lebih dari 15 tahun. Namun, pernikahan mereka tidak direstui oleh sang ratu. Hanya dua tahun setelah pernikahan mereka, Yuvadhida pindah ke Inggris bersama semua anak dari pasangan itu. Vajiralongkorn tidak bereaksi dengan baik atas pindahnya istri keduanya.

Dia lantas memasang poster di sekeliling istana yang berisi tuduhan bahwa istri keduanya berzina. Dia akhirnya menculik putrinya dan membawanya kembali ke Thailand untuk tinggal bersamanya. Putri yang diculik itu kemudian diangkat sebagai putri kerajaan. Namun, istrinya dan putra-putranya kehilangan gelar kerajaan dan mereka semua sekarang tinggal di Amerika Serikat (AS).

Istri ketiganya adalah Srirasmi Suwadee, yang telah bekerja untuk sang pangeran Vajiralongkorn sejak 1992. Pernikahan itu dirahasiakan dari publik selama empat tahun, sebelum akhirnya diungkapkan pada 2005. Srirasmi melahirkan putra pasangan itu, Pangeran Dipangkorn Rasmijoti, pada tahun yang sama dan diangkat menjadi putri kerajaan oleh suaminya. Meski demikian, Vajiralongkorn tetap menjalani “kehidupan liar” di belakang istri ketiganya.
Baca Juga: Raja Thailand Isolasi Diri ke Jerman Bersama 20 Selir

Sembilan tahun kemudian Vajiralongkorn menuntut agar gelar kerajaan untuk keluarga istri ketiganya dicopot atas tuduhan terjadi praktik korupsi di antara kerabat sang istri. Istri ketiganya melepaskan gelar kerajaannya segera setelah itu dan setuju untuk bercerai setelah 13 tahun menikah. Srirasmi dianugerahi “uang penyelesaian” senilai 4,4 juta poundsterling.

Hanya tiga hari sebelum dia dinobatkan sebagai raja, Vajiralongkorn menikah untuk keempat kalinya dengan wanita bernama Suthida Tidjai. Dia mantan komandan Departemen Aide-de-Camp Kerajaan Thailand.

Namun, meskipun sekali lagi menjadi pria yang sudah menikah, Vajiralongkorn masih belum setia dan hanya beberapa bulan setelah pernikahannya ia memberikan gelar Chao Khun Phra untuk selirnya; Sineenat Wongvajirapakdi. Gelar itu bermakna permaisuri bangsawan. Perempuan 34 tahun itu telah menjadi permaisuri pertama di Kerajaan Thailand selama hampir satu abad. Dia adalah pendamping resmi untuk raja, tetapi statusnya bukan ratu.

Namun, hanya tiga bulan kemudian, raja melucuti posisi, kekayaan, jabatan dan pangkat baru Sineenat Wongvajirapakdi. Raja mengklaim bahwa dia tidak menghormati ratu dan tidak loyal kepadanya. “Perilaku permaisuri dianggap tidak sopan,” bunyi pernyataan resmi Raja Vajiralongkorn kala itu.”Menunjukkan ketidaktaatan terhadap raja dan ratu dan menyalahgunakan kekuasaannya untuk memberi perintah atas nama raja.”

Raja, menurut pernyataan tersebut, telah mengetahui bahwa Sineenat Wongvajirapakdi tidak bersyukur atas gelar yang diberikan kepadanya, dan dia juga tidak berperilaku sesuai dengan statusnya.

sdnws.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here