Surabaya, Nawacita.co – Aliansi Petani Indonesia (API) Jawa Timur mengadakan Sarasehan Tani dalam Musyawarah Daerah (Musda) Jawa Timur di gedung NU Surabaya yang berlangsung sejak 12 Februari hingga Jumat (14/02/2020) yang dihadiri perwakilan petani seluruh Jawa Timur.
Pada kegiatan yang mengangkat tema ‘membangun kerjasama multipihak yang mendukung kewirausahaan petani Jawa Timur,’ dilakukan berbagai kegiatan diantaranya kegiatan tanya jawab antara petani dengan beberapa narasumber yang hadir pada kegiatan ini.
Tujuan diadakan kegiatan ini bermaksud berdiskusi mengajak petani agar tak hanya mampu menanam tetapi dapat juga berinovasi pasca panen termasuk memasarkan produknya.
Seperti hal yang disampaikan Erma Susanti Komisi E DPRD Provinsi Jatim mengatakan, “kegiatan ini poinnya adalah meningkatkan kewirausahaan petani yang saat ini diharap tidak hanya berpikir menanam tetapi mulai berpikir untuk pengolahan pasca panen dan kemudian menjual sehingga nilai tambahnya akan lebih banyak pada petani dan memangkas rantai distribusi yang tata niaganya luar biasa merugikan para petani,” ungkapnya.
Erma juga berharap, “Bumdes bisa berinovasi memasarkan pasar diluar Bumdes seperti yang selama ini dilakukan, saya harap kedepan Bumdes mempunyai program Pemerintah yang bagaimana caranya membangun pasar di luar desa itu apakah itu ekspor keluar negeri atau penjualan antar Kota atau Provinsi,” harapnya.
Pada kesempatan ini Erma juga mengungkapkan kekecewaannya dimana anggaran RAPBD Jatim bagi pertanian dipangkas hingga 30%, “kemarin kita kecewa RAPBD dipotong hampir 30% karena kita lumbung padi besar, tapi kita masih punya APBN yang masih mengcover beberapa bantuan buat pertanian,” paparnya.
Himbauan Erma untuk kesejahteraan petani, “Pemerintah diharapkan dapat mengusulkan perubahan HPP gabah agar petani lebih sejahtera dan memiliki inovasi kaitannya dengan pasar juga pembiayaan – pembiayaan bagi petani harus ditingkatkan,” tutupnya.