Mengenal Virus Corona China, Wabah Penyakit Mematikan

0
565
Ilustrasi.
Ilustrasi.

JAKARTA, Nawacita – Dunia sedang dikejutkan oleh kabar mengenai wabah Pneumonia yang ditemukan di Wuhan, Tiongkok. Menanggapi hal ini, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Siswanto menyatakan bahwa Indonesia siap untuk mengantisipasi wabah tersebut.

“Oh siap (mengidentifikasi), kan punya lab. Lab-labnya sederhana, itu kan labnya biomonokuler, pemeriksaannya dengan PCR yakni suatu reaksi untuk mengidentifikasi DNA dan RNA. Udah siap itu,” kata Siswanto, dikutip dari laman resmi Kemenkes, Selasa (21/1/2020).

Siswanto menambahkan bahwa untuk mengantisipasi wabah tersebut, dengan mengedepankan pendekatan 3 pilar yakni :

1. Kemampuan mencegah dengan memperbaiki perilaku dan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit tersebut.

2. Kemampuan mendeteksi ditingkatkan terutama lewat pintu-pintu masuk negara, itu harus didukung oleh kemampuan rumah sakit maupun klinik-klinik untuk dikirim ke laboratorium yang mampu.

3. Kemampuan merespon penting kaitannya dengan penanganan layanan kesehatan, dan tentunya harus proporsional sehingga tidak menimbulkan ketakutan

Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Vivi Setiawaty bahwa laboratorium untuk mengantisipasi new emergency telah siap. Hingga kini, jejaring juga sudah dibentuk, diperkuat dan diperluas mulai dari universitas, lembaga penelitian dan rumah sakit yang akan membantu mengambil spesimen-spesimen dari kasus yang dicurigai.
Baca Juga: Mengenal Aneurisma Otak, Penyakit Tanpa Gejala dan Tiba-tiba Menyerang

Mengenai penyebaran awal virus korona di Kota Wuhan, Cina Tengah, WHO menyimpulkan beberapa gejala-gejala akibat infeksi ini.

Tanda-tandanya adalah demam berkepanjangan, hingga kesulitan bernafas. Jika diperiksa menggunakan teknologi radiografi, terdapat infiltrasi di paru-paru penderitanya. Di beberapa kasus, virus korona ini ditularkan di lingkungan pasar ikan laut Huanan di Kota Wuhan.

Terkait hal ini, WHO merilis tips-tips bagi orang-orang bepergian untuk mencegah transmisi virus korona, terutama bagi orang yang keluar masuk negeri Cina. Cuci tangan dengan sabun, terutama setelah kontak dengan orang sakit di lingkungannya. Hindari menyentuh binatang liar atau binatang-binatang mati selepas penyembelihan.

Bagi pelancong yang sudah mengalami infeksi pernafasan, praktikan etika batuk (misalnya dengan menjaga jarak ketika berkomunikasi, jika bersin segera tutup dengan tisu atau sapu tangan, dan cuci tangan sesering mungkin).
Baca Juga: Mengenal Jenis Nyamuk dan Penyakit yang Dibawanya

Beberapa hewan mamalia laut memang bisa membawa virus coronavirus seperti paus Beluga namun pasar juga memiliki hewan liar termasuk ayam, kelelawar, kelinci, ular, yang lebih cenderung menjadi sumbernya. Meski belum ada kasus baru yang dilaporkan, pemerintah di seluruh dunia tetap waspada sebab virus itu dapat disebarkan oleh ratusan juta orang yang bepergian untuk Tahun Baru Imlek akhir bulan ini.

Untuk diketahui, pada tanggal 31 Desember 2019, Pemerintah Tiongkok melaporkan ke WHO Western Pacific Regional Office di Manila. Pada 5 Januari, WHO mengeluarkan statemen pertama, saat ini beberapa kasus sudah muncul tapi belum diketahui penyebabnya. Pada tanggal 12 Januari disebutkan bahwa penyebabnya adalah Novel Coronavirus.

Virus korona bisa menyebabkan penyakit yang ringan sampai berat, sekarang ini paling banyak dibicarakan adalah MERS-CoV dan SARS-CoV yang masih dalam satu keluarga. Virus korona pada dasarnya dari binatang pindah ke manusia, dan 80% penyakit baru berasal dari zoonosis.

hrhnws.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here