Sains Dalam Al Quran, Fakta Menakjubkan Soal Sidik Jari

Ilustrasi.
Ilustrasi.
top banner

SURABAYA, NawacitaSETIAP individu Allah ciptakan memiliki jari-jemari. Bila Anda perhatikan lebih teliti lagi, ada sidik jari pada tiap ruasnya. Sidik jari yang berbeda, walaupun terlahir dari kembar identik. Oleh sebab itu, sidik jari menjadi identitas dalam membedakan seseorang. Namun tahukah Anda, terdapat fakta menakjubkan di balik sidik jari sebagaimana dijelaskan dalam ayat Al quran. Allah SWT berfirman :

أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَلَّنْ نَجْمَعَ عِظَامَهُ (3) بَلَى قَادِرِينَ عَلَى أَنْ نُسَوِّيَ بَنَانَهُ (4)

“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? (Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.” (QS. Al-Qiyamah 75: Ayat 3-4)

Penyebutan “jari-jemari” pada ayat di atas berkaitan dengan sidik jari manusia. Karena pada ayat ini dan beberapa ayat lain sebelum dan sesudahnya berbicara tentang cara Allah mengenali individu pada hari kiamat.

Baca Juga: Sains Dalam Al Quran, Air Hujan dari Laut Terasa Tawar

Bagaimana Allah dalam firmannya menunjukkan sebuah ilmu pengetahuan, yakni sidik jari yang seiring dengan kemajuan ilmu sains menjadi kenyataan dan berguna bagi kehidupan umat manusia di muka bumi ini. Fakta yang menjadikan sidik jari tidak berubah dan dapat digunakan sebagai identitas seseorang baru diketahui pada akhir abad ke-19. Sebelumnya, sidik jari hanya dilihat sebagai guratan-guratan tanpa mempunyai arti apa-apa.

Barulah seorang peneliti bernama Sir Francis Goly pada 1800-an mengungkapkan bahwa pola lingkaran pada ujung jari seseorang, yang kemudian dikenal sebagai sidik jari adalah unik untuk tiap individu. Berlanjut pada era modern, fakta-fakta tentang keunikan sidik jari semakin jauh terungkap.

Baca Juga: Sains Dalam Al Quran, Meteor Mengejar Setan yang Menguping

Pola sidik jari seseorang ternyata dibentuk hanya beberapa saat sebelum bayi dilahirkan. Pola tersebut akan tetap sama seumur hidup, tidak berubah, kecuali ada bekas luka di sana. Tak hanya itu, begitu uniknya pola sidik jari bagi orang yang kembar identik sekali pun, dengan pola DNA sekuens yang sangat mirip, memiliki pola sidik jari yang berbeda.

Terkait menjadikan sidik jari sebagai identitas, dapat dibuktikan dengan teknik identifikasi menggunakan sidik jari yang sudah diakui secara legal oleh banyak organisasi kepolisian di dunia. Legalisasi secara internasional ini juga telah berjalan lebih dari 25 tahun. Bahkan di banyak negara identifikasi dengan sidik jari sudah dilakukan lebih dari 100 tahun lamanya.

Hingga saat ini, belum ada teknik verifikasi identifikasi lain yang dapat melebihi efektivitas pengenalan melalui sidik jari. Kode dan pola sidik jari mungkin dapat diidentikkan dengan barcode yang dipakai dalam dunia perdagangan saat ini. Pengetahuan ini dikutip dari buku yang berjudul “Tafsir Ilmi : Penciptaan Manusia Dalam Perspektif Alquran dan Sains” disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

oknws.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here