Anwar Ibrahim Singgung Kasus Najib Razak

Dato Sri Anwar Ibrahim
Dato Sri Anwar Ibrahim
top banner

Nawacita – Ketua Pakatan Harapan, koalisi berkuasa di Malaysia, Dato Sri Anwar Ibrahim (DSAI), turut menyinggung penangkapan dan tuntutan korupsi terhadap mantan Perdana Menteri Najib Razak saat menjadi salah satu pembicara dalam forum kepemimpinan di Jakarta, Rabu (4/7).

Berbicara di hadapan puluhan petinggi perusahaan Indonesia, Anwar mengatakan dirinya telah memaafkan segala kesalahan Najib, terutama karena memfitnah dia dengan menjebloskannya ke penjara beberapa tahun lalu.

Namun, Anwar menegaskan Najib masih harus memintaa maaf kepada seluruh rakyat Malaysia dan mempertanggung-jawabkan seluruh tindakannya di mata hukum.

“Banyak media yang telah menunggu tanggapan saya soal penangkapan mantan perdana menteri Najib Razak. Saya secara pribadi telah memaafkan beliau [Najib],” kata Anwar.

“Tapi kalau soal merampok hak rakyat, mencuri uang rakyat, menzalimi rakyat, itu bukan kuasa saya. Oleh karena ada pertuduhan itu, yang melibatkan beliau tehradap 1MDB, beliau harus bertanggung jawab di pengadilan.”

Pernyataan itu dilontarkan Anwar menanggapi proses hukum yang tengah dihadapi oleh Najib. PM periode 2008-2018 itu ditangkap komisi anti-korupsi Malaysia (Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia/SPRM) kemarin atas tuduhan penyelewengan dana jutaan dolar lembaga investasi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).

Hari ini, Najib juga telah menghadapi sidang tuntutan di Pengadilan Kuala Lumpur. Dia dijerat pasal berlapis, salah satunya tiga dakwaan kriminal melanggar kepercayaan dan satu tuduhan penyalahgunaan kekuasaan.

Hakim pengadilan menganggap seluruh pelanggaran itu dilakukan Najib dalam rentang waktu 2011-2012 lalu. Jika terbukti bersalah, Najib terancam hukuman maksimum 20 tahun penjara, serta dendam minimum dari nilai suap.

Dalam forum tersebut, Anwar mengatakan kasus 1MDB yang kini merundung Najib Razak, pertama kali ia ungkap di hadapan parlemen pada 2010 lalu ketika masih menjadi anggota parlemen.

Namun, saat itu, parlemen Malaysia yang masih didominasi partai berkuasa Barisan Nasional, tak melanjutkan penyelidikan kasus tersebut.

Lebih lanjut, Anwar mengatakan penangkapan Najib merupakan sejarah Malaysia dan harus menjadi pembelajaran bagi para politikus dan pemimpin Negeri Jiran.

“Ini pelajaran bagi para pemimpin dan politikus bahwa kuasa itu adalah amanah. Pemimpin harus pikul amanah, bukan menggunakan keistimewaan kekuasaan untuk merampok dan bersikap arogan,” kata Anwar.

“[Penangkapan Najib] merupakan sejarah bagi Malaysia karena ini yang pertama kalinya mantan pemimpin dan politikus besar diadili untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya.”

cnn

 

 

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here