Jakarta,Nawacita — Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mencurigai rumah sakit swasta yang diduga menyebarkan vaksin palsu. Nila mengatakan dalam dua tahun terakhir, untuk pemesanan dan pembelian alat kesehatan termasuk vaksin saat ini sudah menggunakan elektronik katalog (e-Katalog).
Barang dan obat yang terdapat dalam sistem e-Katalog, kata Nila, merupakan barang yang aman.
Namun rumah sakit swasta itu, menurut Nila, tidak membeli obat-obatan melalui e-katalog. Mereka membeli langsung kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF).
“Tetapi mungkin rumah sakit swasta ini membeli kepada PBF yang juga tidak terdaftar,” kata Menteri Nila, di Nusa Dua, Bali, Senin(27/6).
Menteri Nila mengatakan belum mengetahui hukuman apa yang diberikan kepada rumah sakit tersebut. Dia masih ingin melihat sejauh mana rumah sakit itu melakukan penanganan kesehatan.
Nila mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan Bareskrim Polri yang berhasil mengungkap kasus ini.
Polisi menduga vaksin palsu beredar di lima provinsi. Sementara untuk di Jakarta diindikasikan ada empat rumah sakit yang menggunakan empat vaksin palsu.
Menurut Direktur Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jederal Agung Setya, tim penyidik Polri saat ini masih menelusuri peredaran di lima provinsi itu.
Namun ia enggan menyebut lima provinsi tersebut dengan alasan untuk kepentingan penyidikan.
“Jangan sebut dulu wilayahnya, nanti lari orangnya,”
sumber:cnn indonesia