Home DAERAH JATIM Pemkot Surabaya Gelar Kegiatan Penyuluhan Merdeka TBC Secara Serentak se-Surabaya

Pemkot Surabaya Gelar Kegiatan Penyuluhan Merdeka TBC Secara Serentak se-Surabaya

0
Pemkot Surabaya Gelar Kegiatan Penyuluhan Merdeka TBC Secara Serentak se-Surabaya
Caption : Walikota Surabaya, Eri Cahyadi (Tangkapan Layar Bangga Surabaya)

Pemkot Surabaya Gelar Kegiatan Penyuluhan Merdeka TBC Secara Serentak se-Surabaya

SURABAYA, Nawacita – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar kegiatan penyuluhan “Merdeka TBC” yang digelar pada hari Kamis, 28 Agustus 2025.

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak di semua RW di Kota Surabaya. Puncak kegiatan berlangsung di Balai RW 03, Kelurahan Jambangan, Kecamatan Jambangan, Surabaya.

Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan penanganan Tuberkulosis (TBC), kegiatan tersebut juga sekaligus  memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

Total sebanyak 1.361 RW, dan 27.520 peserta terlibat pada kegiatan tersebut, agar mampu memahami cara mendeteksi, nencegah, dan mengobati TBC.

Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, menyayangkan warga yang terkena TBC namun enggan memeriksakan diri, hingga akhirnya menularkan kepada lingkungan di sekitarnya. Hal tersebut terjadi akibat masih adanya stigma negatif terhadap penderita TBC, sehingga warga yang menderita takut akan dikucilkan.

Baca Juga: Manfaatkan Sampah Jadi Energi Listrik, Pemkot Surabaya Raih Penghargaan Smart Environment

“Padahal TBC bisa sembuh kalau minum obat enam bulan dengan disiplin. Maka saya minta, jangan ada lagi stigma. Justru kita harus mendampingi,” ucap Walikota Eri Cahyadi.

Dengan menggerakkan kekuatan masyarakat hingga ke tingkat RW diharapkan mampu menekan kasus TBC di Kota Surabaya.

Walikota Eri menegaskan pentingnya kerjasama seluruh pihak untuk mencegah peningkatan kasus TBC di Kota Pahlawan.

“Kalau kita cuek, sekencang apa pun Pemkot dan DPRD bergerak, ya jebol. Tapi kalau tiap RW saling peduli, insyaallah bisa ditekan. Kuncinya empati,” tegasnya.

Gotong royong bersama antara pemerintah, dengan warga merupakan langkah utama untuk membuat Kota Surabaya bebas dari TBC.

“Kota ini tidak dibangun wali kotanya. Kota ini dibangun oleh cinta warganya. Kalau kita saling peduli, saling mendampingi, Surabaya bisa terbebas dari TBC, kemiskinan, dan masalah sosial lain,” ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Nanik Sukristina, menjelaskan kegiatan tersebut diikuti ketua RT dan RW, kader Surabaya hebat, hingga mahasiswa dari 13 universitas di Surabaya yang dilibatkan sebagai supervisor.

“Setiap kader ditugasi mendampingi 20 rumah di wilayah RW masing-masing. Mereka melakukan penyuluhan, mendeteksi dini gejala, dan memastikan pasien yang sakit meminum obat dengan tuntas,” ungkap Nanik.

Berbagai upaya dilakukan Dinkes untuk mengupayakan kesembuhan para penderita TBC, mulai dari skrining dan pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berupa susu bagi pasien TBC dari keluarga miskin.

“Penderita TBC tidak hanya kita obati, tapi juga kita dampingi hingga benar-benar sembuh. Bahkan ada program pemberian susu untuk memperbaiki gizi pasien dari keluarga tidak mampu,” katanya.

Nanik juga menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya telah melakukan tindakan tegas kepada pasien yang menolak untuk berobat.

“Yang mengatur tentang pengasangan stiker pada pemasangan stiker pada rumah-rumah warga yang menolak untuk pengobatan. Kemudian kita juga bekerja sama dengan Disdukcapil untuk menonaktifkan KK dan BPJS Kesehatan pada KK yang menolak untuk berobat,” pungkasnya.

Reporter : Rovallgio

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here