Wayang Jadi Bintang di Panggung Internasional, Ajak Generasi Muda Belajar dari Gatotkaca
Surabaya, Nawacita | Anugerah Hamdani Mahasiswa semester 7 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair menampilkan pagelaran wayang dalam di event ICAS 13 Unair pada Selasa 30 Juli 2024.
Ditonton ratusan orang dari berbagai mahasiswa maupun mahaiswa mancanegara, Pemuda yang akrab di panggil Dani tersebut menampilkan kisah seorang dalam pertunjukannya.
Menurut Dani Gatotkaca dipilih sebagai cerita yang ditampilkan karena gatot kaca merupakan satu icon tokoh dari Indonesia.
“Sekalian kita mau apa menyebarluaskan tokoh kepada orang-orang yang ada di luar negeri. Jadi mengenalkan tokoh yang kita punya juga sekaligus menceritakan bahasa nya gatot kaca itu merupakan tokoh yang sangat tegar dan sangat kuat bahwasanya bisa menjadi senopati dan mau diutus seorang Krisna, ” Lanjutnya (30/7/2024).
Terdapat nilai-nilai positif yang bisa diambil dari gatot kaca tersebut yang salah satunya mempunyai pendirian yang teguh.

“Gatot kaca itu banyak ya nilai-nilai positifnya Ya seperti sangat teguh pendirian terus kemudian satu tokoh yang benar-benar dari lahir itu sudah sangat kompleks hidupnya”. Sambungnya.
“mulai di kawah langsung pada saat kecil itu dijadikan jago oleh Dewa dan hidupnya sangat Kompleks dan powerfull”. Terangnya.
Dalam kesempatannya Dani memberikan nasehat kepada kaum muda untuk bersama sama melestarikan kesenian wayang. menurutnya wayang merupakan salah satu tuntunan hidup.
“Wayang sebenarnya banyak yang bisa dipelajari. Wayang itu kan juga salah satunya tidak hanya sekedar tontonan tapi juga tuntunan. Jadi mungkin pesan-pesan tersirat ataupun makna-makna secara implisit yang bisa disampaikan atau kita petik dari wayang itu juga bisa kita implementasikan di dalam dunia nyata”. Lanjutnya.
“Filosofi dalam Wayang quotes-quotes dari Krisna mahabarata mungkin yang lihat Mahabharata itu bisa kita implementasikan dalam kehidupan kita”. Ungkap Dani.
Sebelumnya diberitakan bahwa Universitas Airlangga (Unair) menjadi tuan rumah penyelenggara untuk kegiatan International Competitions and Assessments for School (ICAS) ke-13.
Baca Juga: Nonton Wayang di Kediri, SBY Beber Tiga Sifat Penting Calon Pemimpin Indonesia
Tahun ini, Unair sebagai tuan rumah telah menentukan 11 titik di Kota Surabaya sebagai lokasi berlangsungnya kegiatan.
ICAS pertama kali diinisiasi oleh International Institute for Asians Studies (IIAS) yang berpusat di Leiden, Belanda. ICAS diinisiasi sebagai wadah diskusi dan berbagi wawasan terkini tentang Asia.
Tidak hanya panggung diskusi antar akademisi, ICAS turut melibatkan praktisi budaya, kesenian, hingga masyarakat sipil.
“Kampus bukan satu-satunya tempat ilmu pengetahuan diproduksi, tapi juga menjadi tempat yang bersinergi dengan masyarakat, seniman, ataupun berbagai kelompok masyarakat lainnya,” tutur Lina Puryanti SS MHum Phd selaku Direktur AIIOC. (Al)


