Bukan Uang, Farhan sebut Insentif untuk Hotel Berupa Kegiatan Pemerintah dan Pemotongan Pajak
Bandung, Nawacita – Walikota Bandung, Muhammad Farhan memberikan penjelasan ihwal pemberian insentif untuk hotel bintang tiga hingga hotel melati di Kota Bandung.
Farhan menjelaskan, pemberian insentif kepada hotel tidak berupa uang kepada pihak hotel maupun karyawannya. Namun Intensif tersebut berupa kegiatan rapat dari pemerintah kota atau pemotongan pajak penjualan dan bangunan hotel.
“Kita artinya bikin acara gitu, kita akan lihat bagaimana nanti insentifnya berupa mungkin discount pajak,” jelas Farhan saat dikonfirmasi di Gedung DPRD Kota Bandung, Kamis (19/6/2025).
Namun pemberian insentif itu bukan tanpa syarat. Hotel yang mendapat bantuan insentif harus melakukan kesepakatan dengan Pemkot Bandung agar tidak melakukan PHK terhadap karyawan selama 12 bulan.
Baca Juga: PHRI Bandung Usulkan Insentif Berupa Pengurangan Pajak, Bukan Bantuan Operasional
“Nanti kita akan bikin formulasi sehingga siapapun hotel yang menerima perjanjian insentif ini selama 12 bulan tidak boleh melakukan PHK karyawan,” kata dia.
Lebih lanjut, Farhan menegaskan, pemberian insentif itu akan diprioritaskan kepada hotel bintang tiga ke bawah. Ia juga menceritakan bahwa dirinya mendapat pengajuan dari hotel bintang lima agar mendapatkan insentif.
Namun dirinya menolak pengajuan tersebut dengan alasan hotel bintang tiga ke bawah memiliki daya tampung tenaga kerja yang lebih tinggi.
“Insentif kita khusus untuk Hotel Bintang 3, jadi ada beberapa pengajuan ke saya juga untuk melaksanakannya di Hotel Bintang 4 dan Bintang 5, saya tolak,” tegas Farhan.
“Karena hotel bintang 3 ke bawah itu daya tampung tenaga kerja yang paling tinggi, terpukul masalah efisiensi ini juga tertinggi. Jadi kita fokus ke Hotel Bintang Tiga,” tutup dia.
Reporter: Niko
