Kenali Fatty Liver, Penyakit Hati yang Sering Disangka Maag
Jakarta, Nawacita | Penyakit fatty liver atau perlemakan hati merupakan masalah kesehatan yang terjadi akibat penumpukkan lemak berlebih di hati sehingga memicu terjadinya perlemakan hati.
Umumnya, kondisi penyakit fatty liver ini akan menimbulkan gejala seperti gangguan lambung yakni timbulnya rasa nyeri di ulu hati yang disertai perasaan mual dan muntah.
Melansir dari Cleveland Clinic, penyakit fatty liver adalah kondisi umum yang disebabkan oleh penyimpanan lemak berlebih di hati. Kebanyakan orang tidak memiliki gejala, dan itu tidak menyebabkan masalah serius. Namun, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kerusakan hati.
Nah, untuk mengetahui lebih lengkap terkait penyakit fatty liver, bahaya, penyebab, hingga cara mencegahnya. Berikut rangkuman informasinya!
Pengertian Fatty Liver
Penyakit fatty liver atau pelemakan hati adalah kondisi umum yang disebabkan oleh penumpukan lemak berlebih di hati. Hati yang sehat mengandung sedikit lemak, sehingga hal ini menjadi masalah ketika lemak mencapai 5% hingga 10% dari berat hati seseorang.
Oleh sebab itu, jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi lemak dan diserap oleh hati maka dapat terjadi penumpukan lemak berlebih di liver atau hati mereka. Akibatnya, orang tersebut bisa terkena penyakit fatty liver.
Dalam beberapa kasus, sebenarnya penyakit fatty liver ini tidak berbahaya atau mencegah hati berfungsi secara normal. Tetapi dalam beberapa kasus, penyakit fatty liver ini bisa semakin memburuk dari waktu ke waktu jika tidak dikontrol dengan baik.
Baca Juga: Tertawa Ternyata Bisa Pacu Kesehatan Jantung Loh, Ini Penjelasannya
Melansir WebMD, bahaya dari fatty liver yang perlu Mama waspadai adalah sirosis hati. Pada tahap ini, penderita bisa merasakan tubuh mengalami beberapa komplikasi, seperti:
- Penumpukan cairan di perut
- Pembuluh darah di kerongkongan bengkak, pecah, dan terjadi pendarahan
- Kebingungan dan tidak sadarkan diri
- Kanker hati
- Gagal hati
Seperti yang dilansir dari Cleveland Clinic, penyakit fatty liver ini berkembang melalui tiga tahap:
- Fatty liver grade 1: Hati menjadi meradang (bengkak), yang merusak jaringannya. Tahap ini disebut steatohepatitis
- Fatty liver grade 2: Terjadi ketika Jaringan parut terbentuk di organ hati. Tahap ini disebut fibrosis.
- Fatty liver grade 3: Terjadi ketika pertumbuhan jaringan parut meluas hingga menggantikan jaringan sehat. Pada tahap ini, seseorang bisa menderita sirosis hati.
Gejala Fatty Liver
Umumnya, penyakit fatty liver ini seringnya tidak memiliki gejala. Namun, dalam beberapa kasus penyakit fatty liver sudah berkembang menjadi sirosis hati, maka hal itu bisa menyebabkan beberapa timbulnya gejala, seperti:
- Sakit perut atau rasa penuh di sisi kanan atas perut
- Mual, kehilangan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan
- Kulit dan bagian putih mata mulai berwarna kekuningan
- Perut dan kaki bengkak (edema)
- Tubuh terasa lebih lemah dan mudah lelah.
Baca Juga: 5 Dampak Buruk Sering Rebahan, Bisa Terserang Osteoporosis hingga Serangan Jantung
Penyebab
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, fatty liver atau pelemakan hati ini disebabkan akibat penumpukan lemak berlebih pada hati sehingga memicu seseorang bisa terkena penyakit fatty liver. Hati yang berlemak ini dipicu oleh beberapa kondisi, seperti:
- Konsumsi makanan dengan kalori yang tinggi
- Memiliki penyakit obesitas dan diabetes
- Kolesterol tinggi
- Penyalahgunaan alkohol
- Kurang gizi.
Sementara itu, berikut beberapa faktor risiko yang bisa mengembangkan penyakit fatty liver ini pada tahap yang semakin serius, di antaranya:
- Kelebihan berat badan
- Memiliki diabetes tipe 2 atau resistensi insulin
- Memiliki sindrom metabolik (resistensi insulin, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan kadar trigliserida tinggi).
- Mengambil obat resep tertentu, seperti amiodarone (Cordarone®), diltiazem (Cardizem®), tamoxifen (Nolvadex®) atau steroid.
Cara Mencegah
Penyakit fatty liver ini bisa dicegah oleh beberapa langkah gaya hidup sehat yang bisa diterapkan dalam keseharian, seperti:
- Minum cukup air putih setiap hari
- Lindungi diri dari hepatitis dengan vaksinasi dan menjalankan gaya hidup sehat
- Hindari mengonsumsi alkohol
- Saat minum obat, pastikan Mama mengikuti resep dokter dan sesuai aturan yang tertera di kemasan obat
- Hindari sembarangan minum suplemen tanpa pengawasan dokter
- Jaga berat agar tetap ideal, jika saat ini berat badan berlebih, coba turunkan secara bertahap dan aman
- Rutin olahraga.
ppmm