Thursday, May 15, 2025
HomeDAERAHJABARBakal Reaktivasi Jalur Mati Kereta Api, Pemprov Jabar Gelontorkan Dana Rp 15...

Bakal Reaktivasi Jalur Mati Kereta Api, Pemprov Jabar Gelontorkan Dana Rp 15 Triliun

Bakal Reaktivasi Jalur Mati Kereta Api, Pemprov Jabar Gelontorkan Dana Rp 15 Triliun

Bandung, Nawacita – Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana untuk melakukan reaktivasi beberapa titik jalur mati kereta api di Jawa Barat. Program tersebut digadang-gadang akan menelan biaya sebanyak Rp 15 triliun.

Hal itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman. Herman mengungkapkan bahwa anggaran sebesar Rp 15 Triliun tersebut akan ditanggung oleh Pemprov Jawa Barat, PT KAI serta Kementerian Perhubungan.

“Kemarin kalau komunikasi makro ya diantara Pemprov, PT KIA dan Kementerian Perhubungan kurang lebih kebutuhannya untuk semua kegiatan reaktivasi di 15 triliun,” ungkap Herman saat ditemui di Gedung DPRD Jawa Barat, Selasa (22/4/2025) malam.

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim

Namun Herman menyebut anggaran Rp 15 triliun masih berupa proyeksi. Sebab sebelum dilakukan reaktivasi harus dilakukan Detail Engineering Design (DED) terlebih dahulu agar jumlah anggaran yang dibutuhkan bisa lebih jelas.

“Itu untuk semua reaktivasi di Jawa Barat, kebutuhan umum ya, itu kan baru proyeksi, tentu angka pastinya harus ada detail engineering design atau DED,” tambahnya.

Herman mengatakan bahwa rencana tersebut masih dalam proses. Sebab pembahasan yang dilakukan baru satu kali. Sehingga menurutnya masih perlu ada pembahasan lanjutan terkait pemetaan situasi di lapangan.

Baca Juga: DPRD Jabar Sentil Pusat Buntut Kasus Keracunan Massal Siswa di Cianjur

“Itu kan baru pembahasan pertama dengan Kementerian Perhubungan dan PT KAI. Ini harus ada pembahasan lebih lanjut harus mapping bagaimana situasi kondisi di lapangan,” kata Herman.

Termasuk mempertimbangkan beberapa jalur yang kondisinya sudah tertutup tanah, ilalang bahkan berdiri bangunan atau rumah di atasnya. Terlebih tujuan dari reaktivasi ini sendiri untuk meningkatkan kemudahan aksesibilitas, transportasi publik serta mendukung sektor wisata dan ekonomi di Jawa Barat.

“Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian Jawa Barat dengan melakukan reaktivasi, tentu kondisi lapangannya kan beda-beda ini, nanti bersama Kemenhub dan PT KAI kita akan mapping dan kita akan carikan solusinya yang jelas pembangunan jalan dan tentu kepentingan masyarakat kita akan perhatikan, termasuk keseluruhan lingkungan yang menjadi konsen Pak Gubernur,” tandasnya.

Menurut Herman dalam pelaksanaan program ini perlu ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan diantaranya aspek aksesibilitas, sosial, kependudukan dan lingkungan.

“Ini masih didalami karena kan harus dikaji dari berbagai aspek, satu misalnya dari aspek aksesibilitas ke tempat-tempat yang menjadi proyek strategis nasional misalnya. Kemudian dari sisi sosial budaya dari sisi kependudukan dari sisi lingkungan jadi multi aspek yang harus kita pertimbangkan,” ujarnya.

Disinggung terkait alternatif anggaran, Herman menerangkan bahwa alternatif anggaran direncanakan dari dana transfer pemerintah pusat melalui DAK.

“Alternatif anggarannya yang pertama tentu kita harapkan dari pemerintah pusat melalui DAK dan skema transfer pusat ke daerah lainnya,” terangnya.

Baca Juga: Menanti Ending Polemik Alih Fungsi GSG Arcamanik Jadi Gereja di Bandung

“Jadi kita akan mapping semua potensi anggaran, baik dari pusat, dari pemda, termasuk dari sumber-sumber lainnya tentu yang akuntabel sesuai dengan peraturan undang -undangan,” imbuhnya.

Selain itu pihaknya juga akan mengkaji terkait kapasitas fiskal dalam program prioritas Pemprov Jabar ini agar reaktivasi bisa berjalan dengan lancar.

“Kemudian nanti tentu di dalamnya juga bagaimana kapasitas fiskal kita untuk ikut juga memastikan pembangunan reaktivasi bisa berjalan optimal,” pungkasnya.

Sebelumnya program ini sendiri telah dibahas sebanyak satu kali oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bersama PT KAI dan Kementerian Perhubungan pada Selasa (15/4/2025) lalu.

Diketahui menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Jawa Barat Tahun 2022 – 2042, terdapat 11 jalur mati di Jawa Barat yang akan direaktivasi. Berikut daftar jalur kereta api yang akan direaktivasi di Jawa Barat.

  1. Rancaekek – Tanjungsari
  2. Tanjungsari – Kertajati
  3. Kertajati – Cirebon
  4. Kota Cirebon – Kadipaten
  5. Jatibarang – Karangampel
  6. Terisi – Losarang
  7. Dayeuhkolot – Majalaya
  8. Cijulang – Pangandaran – Banjar
  9. Cikajang – Cibatu
  10. Indramayu – Jatibarang
  11. Kiaracondong – Ciwidey

Reporter: Niko

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

siklus bankjatim
- Advertisment -

Terbaru