Bandung Krisis Sampah: Farhan Ungkap Hanya 15 Persen Efektif, Investor Masih Sedikit
BANDUNG, Nawacita – Bandung Krisis Sampah, Walikota Bandung, Farhan menyebut bahwa progres pengolahan dan pemusnahan sampah di Kota Bandung baru mencapai angka 15 persen.
“Soal sampah memang saat ini sekarang kita memang belum punya kemampuan untuk mengolah dan memusnahkan sampah dengan baik, masih kurang di 15 persen sampah yang bisa kita olah,” ungkap Farhan saat ditemui di Bandung, Sabtu (10/4/2025).
Hal itu dikarenakan adanya beberapa kendala dalam pengolahan dan pemusnahan sampah. Salah satunya adalah jumlah investor yang masih sedikit dalam pengolahan dan pemusnahan sampah di Kota Bandung.
“Kendalanya satu, sampai saat ini memang baru sedikit sekali investor yang mau masuk ke dalam pengelolaan sampah untuk pemusnahan Kita juga sangat selektif tidak sembarangan investor yang kita tahu memang mampu,” katanya.
Baca Juga: Pemkot Bandung akan Pasang CCTV Sampah, Awasi Masyarakat yang Buang Sampah Sembarangan
“Contohnya tadi pagi saya datang ke TP3SR Nyengseret, ke Situsaeur dan ke Panjunan untuk deploy kerjasama penanganan masalah lingkungan bersama dengan LSM yang bernama Cliff Weaver,” tambahnya.
Meski demikian, Farhan menuturkan bahwa upaya pengelolaan dan pemusnahan sampah di Kota Bandung masih terus diupayakan. Beberapa progres yang sudah terproyeksi untuk meningkatkan persentase efektivitas pengolahan sampah diantaranya adalah Kang Pisman. Hal tersebut ditargetkan rampung pada Desember 2025 mendatang.
“Kalau (progres) Kang Pisman sudah 100% di 1597 RW, maka 30% (masalah) sampah akan tertangani. Kalau penanganan pemusnahan sampah itu terintegrasi maka 30% nya lagi hilang Jadi tersisa tinggal 40% itu target yang harus kita capai pada Desember 2025,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia juga menerangkan bahwa pengangkutan sampah terus dilakukan di setiap TPS nya. Bahkan dia mengklaim bahwa pengangkutan sampah di Kota Bandung sudah menggunakan teknologi yang bagus dengan pengangkutan yang sangat baik.
“Kalau untuk pengangkutan kita sudah punya teknologi yang sangat bagus sampai hari ini, kita bisa melakukan pengangkutan yang sangat baik. Tapi memang harus saya akui kritik yang mengatakan bahwa sampah baru sampai pada pengangkutan,” terangnya.
“Karena baru kali ini kita betul-betul melakukan komitmen yang sangat kuat Dimana pemusnahan sampah dilakukan dalam format KPBU, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha,” pungkasnya. (Niko)