Jelang Libur Lebaran, BPBD Surabaya Bagikan Tips Aman Tinggalkan Rumah
Surabaya, Nawacita | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya membagikan tips aman kepada masyarakat sebelum meninggalkan rumah saat mudik libur lebaran 2025.
Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan bahwa masyarakat harus waspada sebelum meninggalkan rumah pada saat libur lebaran 2025.
Warga masyarakat diharapkan memarkirkan kendaraannya di lokasi yang aman. Kendaraan juga dihimbau jangan diparkir di tepi jalan, serta tidak lupa mengunci ganda kendaraannya apabila diparkir di rumah.
“Kendaraan motor itu parkirnya jangan di teras atau tepi jalan, pastikan sudah terkunci ganda dan juga (dipasang) alarm. Selain itu, juga nyalakan lampu teras dan tidak meninggalkan hewan peliharaan,” kata Hebi, Rabu, (19/3/2025).
Hebi juga menghimbau agar masyarakat tidak lupa mematikan seluruh kran air, begitu pula memastikan tidak ada regulator LPG yang. Selian itu Hebi juga meminta para warga untuk bergotong royong melalukan pengawasan di lingkungan RT/RW rumahnya masing-masing.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Terima Hibah Hasil Rampasan Negara dari KPK, Segini Totalnya
“Mematikan kompor, kemudian regulatornya diambil jangan sampai menancap di kompor. Selain itu, juga jangan lupa mencabut listrik atau peralatan elektronik lainnya yang tidak digunakan,” ujar Hebi.
“Penghuni kos-kosan atau jika ada warga pendatang baru untuk bisa segera memberitahu RT/RW dengan menunjukkan identitas yang jelas,” imbuhnya.
Rencananya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan berkoordinasi dengan pihak TNI/Polri dalam melakukan pengawasan lingkungan selama libur lebaran.
“Kami juga waspada terhadap rumah-rumah yang kosong, karena RT/RW juga harus mengetahuinya. Dengan begitu nanti bisa memetakan mana saja yang kosong, maka dari itu kami akan melakukan koordinasi juga dengan TNI/Polri,” paparnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya Laksita Rini Sevriani juga menyampaikan, sebelum meninggalkan rumah sebaiknya warga melakukan pengecekan aliran listrik terlebih dahulu. Hal itu perlu dilakukan agar tidak terjadi korsleting listrik sehingga menyebabkan kebakaran.
“Semua kontak stop dimatikan, kalau listrik bisa dimatikan hanya bagian depan saja yang dinyalakan sebagai penerangan,” kata Rini.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Gandeng Kadin, Tingkatkan Ekonomi Kreatif Melalui Ramadhan Kreatif Fest
Rini menjelaskan hal pemicu kebakaran yang paling rawan ialah kelalaian masyarakat yang diakibatkan sambungan listrik yang kurang baik.
Kelalaian yang paling sering ialah warga masyarakat yang lupa mencabut stop kontak, diantaranya saat menggunakan charger ponsel.
“Yang paling rawan ini adalah menetapnya tumpuk-tumpuk itu, kemudian ada sambungannya lagi, yang sering seperti itu. Kalau dibiarkan bisa menimbulkan panas, dan itu bisa menyebabkan timbulnya api,” terangnya.
Selain itu ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak lupa berkoordinasi dengan RT/RW maupun petugas keamanan di lingkungan tempat tinggal masing-masing untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan.
“Melaporkan kepada satpam atau penjaga keamanan ketika rumah kosong, sehingga nanti bisa lebih mudah dipantau,” pungkasnya.
Reporter : Gio