Profil Walikota Surabaya Eri Cahyadi
Surabaya, Nawacita | Lahir dari pasangan Urip Suwondo dan Mas Ayu Esa Aisjah pada 27 Mei 1977, Eri Cahyadi merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Surabaya dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Sub Bagian Keuangan.
Masa kecil Eri Cahyadi dihabiskan di wilayah Kedung Tarukan, Surabaya, sebelum akhirnya orang tuanya pindah ke daerah Ketintang, Surabaya, hingga saat ini.
Eri Cahyadi menikah dengan Rini Indriyani dan dikaruniai dua anak, yakni Alfanana Puteri yang lahir pada tahun 2005 dan Rahmat Haidar Pasha yang lahir tahun 2007.
Di dunia pendidikan Eri Cahyadi dikenal sebagai sosok yang tak pernah mau berhenti untuk belajar. Pada tahun 1999 Eri Cahyadi lulus gelar D3 Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Namun Eri tak puas sehingga ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1 Teknik Sipil Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) dan S1 Sipil Konstruksi ITS dan keduanya diselesaikan pada tahun 2001.
Tak lantas berpuas diri Eri melanjutkan pendidikan pascasarjana di Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan lulus pada tahun 2005 pada jurusan Manajemen Proyek. Selain itu dia mengambil Magister Teknik Sipil di UNTAG Surabaya, lulus tahun 2008.
Baca Juga:Â Eri Cahyadi Tegaskan Kepala Dinas di Surabaya Nantinya Dipastikan Profesional
Walau telah meraih gelar S2, Eri Cahyadi tetap ingin terus belajar dan yang terakhir ia resmi menyandang gelar doktor ilmu Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dari Universitas Airlangga yang di wisuda pada tahun 2024.
Karier Eri Cahyadi
Eri Cahyadi mengawali karirnya sebagai konsultan di Jakarta selama tiga tahun (1999-2001), sesudah itu Eri mengikuti jejak ayahnya dan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Surabaya.
Sebagai PNS, Eri mengawali karir dari bawah, sebagai staf biasa, tetapi karena kinerjanya yang mengagumkan dirinya mampu menduduki posisi penting di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai Kepala Dinas Cipta Kerja Kota Surabaya 2017-2018.
Sesudah itu ia pun akhirnya menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya 2018-2020.
Baca Juga:Â Eri Cahyadi: Keputusan Pemerintah Pusat Sudah Dilakukan Pemkot Surabaya pada Tahun 2024
Ketika menjadi bawahan Risma, Eri dikenal luas sebagai penggagas layanan e-procurement barang dan jasa. Ia pun dianggap sebagai seorang tenaga ahli di Bappenas, serta menjadi pembicara di banyak Pemda lainnya.
Saat itu, e-procurement di Kota Surabaya menjadi percontohan nasional sebagai upaya menciptakan pemerintahan bersih dan anti korupsi. Bahkan Eri Cahyadi memegang hak kekayaan intelektual aplikasi e-procurement.
Dengan perjalanan karir sebagai birokrat yang luar biasa di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Eri Cahyadi pun mengikuti jejak seniornya Tri Rismaharini untuk maju mencalonkan diri sebagai Walikota Surabaya pada Pilkada Surabaya 2020 berpasangan dengan politikus PDI Perjuangan Armuji dan mewakili partai berlambang banteng tersebut.
Sama seperti pendahulunya Tri Rismaharini atau yang sering disapa Risma, Eri Cahyadi pun secara resmi menjadi bagian dari kader PDI Perjuangan.
Baca Juga:Â Imbas Efisiensi Anggaran, Eri Cahyadi Pastikan Tak Ada PHK Tenaga Non-ASN Surabaya
Maju di Pilkada Surabaya, Eri Cahyadi pun mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Bappeko Surabaya. Eri yang berdampingan dengan Armuji, bersaing dengan mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin-Mujiaman (mantan Direktur Utama PDAM Surabaya).
Hasilnya, Eri Cahyadi-Armuji memenangkan Pilkada Surabaya 2020. Pasangan Eri-Armuji dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya periode 2021-2024.
Pada Pilkada serentak 2024, Eri-Armuji kembali diusung oleh PDI Perjuangan, namun kini keduanya mendapatkan dukungan dari seluruh partai politik. Sehingga menjadi calon tunggal pada Pilkada Kota Surabaya.
Eri-Armuji pun kembali memenangkan Pilkada dan menjadi Walikota dan Wakil Walikota Surabaya hingga lima tahun mendatang, keduanya pun dilantik secara langsung oleh Presiden Prabowo bersama para kepala daerah lainnya di Jakarta pada Kamis (20/02/2025).
Reporter : Gio