Vaksin PMK buatan Anak Negeri
Surabaya, Nawacita.co – Universitas Airlangga tengah mengembangkan Vaksin Penyakit Mulut dan Kulit (PMK) buatan dalam Negeri. Hal tersebut dibenarkan Wakil Direktur Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga, Nusdianto Triaksono.
“Upaya pengendalian PMK di Indonesia sudah dimulai sejak sebelum tahun 1980-an. Kala itu, pemerintah menugaskan Virologi Kehewanan—yang kini dikenal sebagai Pusat Veterinaria Farma (Pusvetma)—untuk memusnahkan PMK dari tanah air,” ucap Nusdianto (16/2/2025).
Nusdianto melanjutkan Unair berperan dalam meneliti metode terbaik untuk menginaktivasi virus PMK guna meningkatkan kualitas vaksin. Meskipun produksi vaksin dilakukan oleh Pusvetma, para pakar dari Unair terlibat aktif dalam riset dan pengembangan formulasi vaksin yang lebih efektif.
“Saat ini, vaksin PMK buatan dalam negeri sudah mulai diproduksi, meskipun penggunaannya masih menunggu keputusan lebih lanjut dari pemerintah,” ujarnya.
Ia mengungkap tantangan utama dalam penggunaan vaksin dalam negeri adalah masih adanya vaksin impor yang harus dihabiskan terlebih dahulu sebelum beralih sepenuhnya ke vaksin lokal. Namun, dengan produksi dalam negeri, diharapkan harga vaksin dapat lebih terjangakau dibandingkan vaksin impor, mengingat biaya distribusi dan pengemasan dari luar negeri bisa dihindari.
“Keuntungan vaksin lokal adalah kemampuannya untuk lebih sesuai dengan kondisi geografis dan iklim Indonesia. Faktor lingkungan berpengaruh besar terhadap efektivitas vaksin, sehingga vaksin yang dikembangkan di dalam negeri diharapkan lebih optimal dalam melindungi hewan ternak dari wabah PMK,” papar Nusdianto.
Nusdianto berharap dengan adanya komitmen dari Pemerintah, Pusvetma, dan institusi akademik seperti Unair, diharapkan Indonesia dapat mencapai kemandirian dalam produksi vaksin PMK yang berkualitas tinggi.
Alus Tri