Targetkan Percepatan Pembangunan, Pemkot Surabaya Akan Ajukan Pinjaman Sebesar Rp5,6 Triliun

Nawacita – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya targetkan percepatan pembangunan infrastruktur strategis lima tahun ke depan dengan mengajukan pinjaman sebesar Rp5,6 triliun.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjad menyampaikan tujuan percepatan pembangunan telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Surabaya 2025-2045.

“Kita ditargetkan mencapai pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen sesuai arahan Presiden. Selain itu, kita juga fokus menyelesaikan isu stunting, kemiskinan, program makan bergizi, kesehatan dan mandatory spending lain seperti BOPDA (Bantuan Operasional Pendidikan Daerah),” ucap Irvan, Senin (20/1/2025).

Pemkot Surabaya beranggapan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surabaya yang mencapai Rp12,3 triliun dinilai tidak mencukupi. Sebab sebanyak Rp 8,7 Triliun telah dialokasikan ke berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Sedangkan kebutuhan anggaran untuk infrastruktur dinilai tidak mencukupi dengan anggaran yang tersisa, sehingga percepatan pembangunan dengan cara pinjaman dinilai sebagai solusi agar masalah infrastruktur dapat terselesaikan di Kota Surabaya.

Pemkot Surabaya sedang melakukan berbagai pertimbangan terkait sumber pinjaman yang akan diambil, akan tetapi faktor bunga rendah dan persyaratan yang termudah menjadi prioritas utama. Harapannya bunga maksimal berada di kisaran 4-6 persen.

“Saat ini pemerintah sedang menjajaki kemungkinan-kemungkinan terbaik dari lembaga keuangan bukan bank maupun dari perbankan,” ujar Irvan.

Nantinya pengembalian pinjaman direncanakan akan dilakukan dalam lima tahun agar Walikota di periode selanjutnya tidak dibebani hutang yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya.

“Kita cash flow-nya dalam lima tahun diharapkan selesai, RPJMD itu sudah selesai,” pungkasnya.