Sunday, January 19, 2025
HomeDAERAHJATIMKenapa Pria Indonesia 'Nakal' Tapi Tetap Disayang? Ilmuwan Ungkap Rahasianya

Kenapa Pria Indonesia ‘Nakal’ Tapi Tetap Disayang? Ilmuwan Ungkap Rahasianya

Kenapa Pria Indonesia ‘Nakal’ Tapi Tetap Disayang? Ilmuwan Ungkap Rahasianya

Surabaya, Nawacita – Pengukuhan Guru Besar yang telah dilakukan oleh Universitas Airlangga selama tiga hari (3) dari tanggal 17 Desember 2024 hingga 19 Desember 2024. Dari tiga hari pengukuhan Guru Besar, Universitas Airlangga telah mengukuhkan sebanyak 16 Guru Besar di akhir tahun 2024 ini.

Salah satu dari Guru Besar itu, adalah Prof. Nur Wulan yang mengambil judul Karya Keilmuan ‘Mendefinisikan Kembali Maskulinitas Indonesia: Tradisi, Modernitas, dan Lengkap Gender yang Berubah untuk Menemukan Jati Diri Bangsa’. “Penelitian saya kali ini berisi tentang terbentuknya maskulinitas di Indonesia tercanang sejak dari kecil terlihat dari buku-buku dongeng anak,” ungkapnya (18/12/2024).

Dari situlah Prof. Nur Wulan melihat bahwa karakter maskulin pada seorang laki-laki di Indonesia bisa terbentuk dari sebelum tercetusnya pancasila, karena adanya dongeng-dongeng jaman dulu yang masih eksis hingga era modern.

“Seperti Dol Anak Betawi, si Dol menggambarkan tokoh anak laki-laki itu meskipun nakalnya dia tuh nakal yang usil, suka ambil barangnya temannya. Tapi di akhir cerita dia itu tetap ditampilkan sebagai anak baik, dia ingat ibunya dia mengumpulkan uang sakunya kemudian pada hari pada hari lebaran dia mengumpulkan hadiah buat ibunya,” Cerita Prof Nur Wulan saat ditemui usai pengukuhan di hari kedua.

Baca Juga: Prof. Rahmat Setiawan Kritik Kenaikan PPN: Tanda Keputusasaan Pemerintah?

Setelah itu Prof. Nur Wulan menjelaskan benang merah dari penelitiannya tersebut bahwa maskulin di Indonesia atau sifat laki-laki yang telah terbentuk sejak sebelum orde Baru. di Indonesia ini digambarkan walaupun mereka melakukan hal yang mengganggu orang lain atau biasa disebut anak nakal, akan tetapi masih memiliki rasa sabar dan perhatian kepada keluarga terutama atau kepada orang terkasihnya.

“Dan hal yang diwajarkan jika anak laki-laki melakukan beberapa perilaku yang menyimpang, mengganggu orang lain, seperti usil dan sering bertengkar. Namun di sisi lain mereka memiliki rasa sabar dan empati kepada keluarganya,” ucap Prof Nur Wulan.

Sehingga Prof. Nur Wulan menutup kesimpulannya jika maskulinitas di Indonesia berbeda dengan negara lain seperti Cina, Amerika, dan negara yang memiliki budaya Individualis yang tinggi. (Al)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Natal bankjatim
- Advertisment -

Terbaru