PASURUAN, Nawacita – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menceburkan diri di kawasan banjir Pasuruan. Mantan pejabat Kemensos RI ini bergerak cepat meninjau, menangani langsung, dan menyalurkan bantuan di lokasi banjir yang terjadi di Kabupaten Pasuruan yakni Desa Kedawung Kulon Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (7/12).
Seperti diketahui, hujan deras mengguyur wilayah Pasuruan dan memicu banjir di
beberapa titik. Salah satunya terdampak di desa Kedawung Kulon. Didampingi oleh Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan Nurkholis, Adhy turun langsung menyusuri wilayah banjir dengan ketinggian 1 meter lebih. “Saya sekarang berada di daerah cekungan di Desa Kedawung Kulon. Ini banjir yang rutin karena struktur aliran sungai dan konturnya,” ujar Adhy.
“Masyarakat walaupun sudah sering terjadi banjir, kami minta untuk tetap menjaga
diri. Karena bagaimanapun, kalau terlalu lama tergenang akan terganggu
kesehatannya,” tegasnya.
Ia pun memastikan semua masyarakat terdampak banjir terpenuhi kebutuhannya
untuk makanan (logistik), air dan juga kesehatannya. “Ini termasuk desa tangguh bencana. Sehingga masyakarat sudah punya satuan relawan sendiri. Jadi sebelum datang petugasnya, masyarakat sudah melakukan penanggulangan bencana. Sudah ada tim relawannya, jalur evakuasi dan tempat pengungsiannya,” ucap Adhy menambahkan.
Menurutnya, untuk kesiapsiagaan di desa ini sudah cukup bagus dimana tersedia
tempat pengungsian dan dapur umum. Serta antisipasi yang memang dimitigasi
sebelum bencana. “Kita juga bekerja sama dengan Kabupaten Pasuruan dan harus ada upaya pembenahan struktur, debit air yang besar, kondisinya rendah, maka akan terjadi
banjir terus,” tambahnya.
Ia melanjutkan, banjir Pasuruan ini adalah permasalahan struktural dimana
persoalan sungai yang debitnya tinggi kemudian daerahnya cekungan.
“Kita sedang memikirkan bagaimana sodetan sungai yang walaupun sudah dikeruk
ternyata masih juga debitnya lebih tinggi. Sehingga semua area di hulu hujan dan
banjir, imbasnya kesini juga," imbuhnya.
“Sudah dilakukan pengerukan, tapi tetap saja ketika hujan lebat mengguyur akan
melebihi debit air sehingga menyebabkan banjir,” sambungnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan, lanjut Adhy, diperlukan tata kelola
yang lebih luas lagi. Sedangkan mengenai kebijakan dari Pemrov Jatim terkait banjir
ini, Adhy mengutamakan kesiapsiagaan dalam mengatasi bencana banjir.
“Buffer stock (persediaan barang) sudah disiapkan BPBD. Peralatan, permakanan
dan tim relawan juga sudah kami kerahkan untuk memantau dan melakukan
evakuasi,” tuturnya.
Lebih lanjut, gerak cepat Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Daerah dan
BPBD menunjukkan komitmen tanggap bencana Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Pengurangan resiko bencana harus melibatkan semua pihak. Pemerintah pastinya
didukung oleh BPBD, Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Dinas Sosial (Tagana) dan
komunitas relawan masyarakat. Sinergi inilah yang saling bahu membahu,”
tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Adhy juga membagikan 300 paket sembako bagi
masyarakat desa Kalidawung Kulon. Tak hanya itu, saat melakukan penyisiran
langsung di wilayah banjir, Adhy juga membagikan logistik bagi warga.
Tinjau UPT. Rehabilitasi Sosial Bina Laras Pasuruan
Seusai menyisir daerah banjir di Desa Kalidawung Kulon, Pj. Gubernur Adhy
melakukan peninjauan ke UPT. Rehabilitasi Sosial Bina Laras Pasuruan, salah satu
UPT binaan Dinas Sosial Provinsi Jatim yang memberikan layanan rehabilitasi sosial
disabilitas gangguan jiwa.
Lokasi UPT Rehabilitasi terletak di Desa Kedawung Wetan, tidak jauh dari wilayah
banjir di Desa Kedawung Kulon. Wilayah ini tidak terdampak banjir, namun ditemui
beberapa genangan air di area depan UPT.
Dalam kesempatan tersebut, Adhy berkesempatan menyapa seluruh Penerima
Manfaat di UPT yang menampung 255 orang baik perempuan dan laki-laki. Dari total
tersebut terbagi dalam tiga kluster yakni ringan, sedang dan menengah.
"Saya berharap seluruh Penerima Manfaat di sini dapat melakukan pemeriksaan
kejiwaan secara rutin. Kami berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan
terbaik untuk peningkatan taraf kesejahteraan dan perlindungan sosial," kata Adhy.
Tak hanya itu, Adhy juga meninjau progres pembangunan gedung baru UPT yang
terletak dibelakang gedung lama. Ia berharap, dengan adanya pembangunan kantor
dan asrama baru sekaligus sebagai shelter bagi pasien Orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) akan membawa kebermanfaatan bagi seluruh Penerima Manfaat.
“Ikhtiar ini kami lakukan agar seluruh Penerima Manfaat dapat merasakan
kenyamanan di lingkungan asrama yang baru dan bisa berkegiatan, beribadah dan
bersosialisasi lebih maksimal,” pungkasnya. bdo