Produk Olahan Ikan di Kepulauan Sumenep Minim Sentuhan Pemerintah Daerah, Ini Alasannya
Sumenep, Nawacita | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengalami kendala dalam memberdayakan produk olahan ikan di wilayah Kepulauan.
Kabid Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep, Heru Faizal mengatakan, geografis kepulauan di Sumenep menjadi rintangan besar untuk memaksimalkan potensi produksi olahan ikan di sana.
“Kita terkendala jarak dan transportasi,” ujar Heru saat diwawancara, Selasa, 26 November 2024.
Akibatnya, lanjut Heru, pihaknya tidak optimal dalam meningkatkan produksi hasil olahan ikan di kepulauan dibanding wilayah daratan.
“Kita gak sampe mendata terlalu rinci kalau ke kepulauan. Jadi, yang kita bina yang daratan dulu,” sambungnya.
Selain faktor geografis, Heru juga menyebut anggaran pemberdayaan tergolong minim untuk produksi olahan ikan.
“Ya, itu lagi, soal dana yang terbatas,” lanjut Heru.
Karena itu, Heru bersama tim hanya memberdayakan mereka ala kadarnya saja, seperti melakukan bimbingan teknis hingga bantuan fisik seadanya.
“Biar produknya lebih bagus, higienis dan segar. Jadi hasil olahan lebih bagus,” tukas Heru.
Selain di sektor produksi, kata Heru, sektor pemasaran juga menjadi tantangan bagi pelaku usaha olahan perikanan.
Baca Juga:Â BMKG Imbau Warga Sumenep Waspadai Cuaca Ekstrem di Daratan dan Kepulauan
Masalahnya, Sumenep merupakan kota yang terletak di ujung Pulau Madura, sehingga bukan menjadi tempat singgah buat wisatawan atau pengunjung.
Hal itu cukup berbeda dengan Tiga Kota lainnya di Madura, yang cenderung menjadi tempat persinggahan, sehingga orang tertarik membawa oleh-oleh dari sana.
“Masalah pemasaran lagi. Kan, Sumenep daerah ujung, jadi saat produksi mereka semangat, pas di pemasaran cuma dapat pangsa pasar lokal saja,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Pemkab Sumenep mencatat terdapat 306 pelaku usaha hasil perikanan di daratan dan 102 di kepulauan.
Adapun jenis olahan ikan yang diproduksi, seperti kerupuk ikan, pentol ikan, amplang hingga nugget ikan. (Rifan)