KPU Jatim Mantapkan Persiapan Debat Kedua, Fokus pada Tata Kelola Pemerintahan dan Netralitas ASN
Surabaya, Nawacita – 2 November 2024 – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur terus mengintensifkan persiapan menjelang debat kedua antar calon kepala daerah yang akan diselenggarakan pada Minggu, 3 November 2024, di Grand City Surabaya.
Debat yang akan diselenggarakan melibatkan tujuh panelis ahli dari berbagai universitas terkemuka. Panelis tersebut terdiri dari:
1. Prof. Ir. Agus Muhammad Hatta, S.T., M.Si., Ph.D – Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2. Prof. Dr. H. Abd Aziz, M.Pd.I** – UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
3. Prof. Dr. Hariyono, M.Pd – Universitas Negeri Malang
4. Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum- Universitas Brawijaya
5. Prof. Dr. Biyanto, M.Ag – UIN Sunan Ampel Surabaya
6. Sunan Fanani, S.Ag., M.Pd.I** – Universitas Airlangga
7. Airlangga Pribadi Kusman, S.IP., M.Si., Ph.D- Universitas Airlangga
Mereka akan merumuskan pertanyaan dan subtema untuk debat, menciptakan diskusi yang mendalam dan bermakna berdasarkan keahlian mereka di bidang masing-masing.
Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi menyampaikan. KPU Jatim memastikan seluruh kesiapan teknis dan koordinasi dengan masing-masing Liaison Officer (LO) dari tiga pasangan calon, yaitu Nomor 1, Nomor 2, dan Nomor 3, agar debat berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Baca Juga : KPU Jatim Tetapkan Tujuh Panelis Akademisi untuk Debat Publik Pilgub 2024
” Debat kedua ini mengusung tema “Tata Kelola Pemerintahan yang Baik,” yang dipilih sebagai topik utama untuk mengeksplorasi pandangan dan kebijakan dari masing-masing kandidat dalam mengelola pemerintahan secara efektif,” ucap Aang Kunaifi, Sabtu. (02/11/2024)
Panelis yang terlibat dalam debat kali ini berjumlah tujuh orang dengan nama-nama baru yang berbeda dari debat pertama. Pemilihan panelis juga dilakukan secara ketat berdasarkan kualifikasi pendidikan, latar belakang keilmuan, dan pengalaman profesional untuk memastikan diskusi yang mendalam dan objektif.
“Kami berharap debat kedua dapat berjalan dengan lancar, sama seperti debat pertama, namun dengan berbagai perbaikan yang sudah dievaluasi. Pembatasan jumlah pendukung dari setiap pasangan calon menjadi 100 orang juga diterapkan untuk menjaga situasi tetap kondusif,” ungkap Aang Kunaifi selaku ketua KPU Jatim.
” Jumlah pendukung ini berkurang dari debat pertama, di mana setiap calon diperbolehkan membawa 150 pendukung,” imbuh dia
Grand City Surabaya dipilih sebagai lokasi acara berdasarkan beberapa pertimbangan penting. Selain akses yang mudah dan fasilitas yang representatif, masukan dari pihak kepolisian turut menjadi dasar, mengingat aspek keamanan dianggap lebih baik di tempat ini.
Baca Juga : KPU Jatim Siap Gelar Debat Publik untuk Pilgub 2024
“KPU Jatim juga menekankan pentingnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pelaksanaan debat kedua. Proses verifikasi terhadap rekam jejak dan latar belakang pendidikan panelis dilakukan secara ketat untuk menghindari keberpihakan, termasuk permintaan konfirmasi dari pihak-pihak yang ingin memastikan identitas panelis,” terang Aang Kunaifi
Ia menambahkan, tidak hanya melalui lisan, tetapi KPU juga meminta konfirmasi resmi secara tertulis kepada pihak yang berkepentingan. Langkah ini diambil guna menjaga kredibilitas dan transparansi dalam proses seleksi panelis,” tambahnya
Dengan persiapan yang matang dan antisipasi berbagai aspek keamanan serta netralitas, KPU Jatim optimis debat kedua ini akan menjadi ajang yang konstruktif dalam membantu masyarakat memahami visi dan misi para calon kepala daerah.