Jatim Aman dari Inflasi! BPS Jatim: Angka Terkendali di Bawah Target BI
Surabaya, Nawacita – Inflasi di Jatim pada bulan Oktober mengalami penurunan mencapai 1,66 persen, hasil tersebut diungkap oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur pada awal bulan November, Jum’at (1/11/2024). Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPS Jatim, Dr. Ir. Zulkipli, M.Si pada rekam media yang hadir di ruang Vicon, Kantor BPS Pemprov Jatim.
“Inflasi di Jatim ini merupakan masih diambang batas dibawah yang telah di tetapkan oleh Bank Indonisa sebesar 2,5 persen di -1, dan area Jatim pada bulan Oktober ini menurun di angka 1,66 persen,” jelas Zulkipli (1/11/2024).
Jadi hal tersebut menurut Zulkipli inflasi yang terjadi di Provinsi Jawa Timur masuk di angka yang aman. “Walaupun angka tersebut selisih tipis dengan batas yang di berikan Bank Indonesia, ini masih dalam kondisi aman,” ujarnya.
Baca Juga:Â BPS Jatim: Luas Panen Padi Jatim Menurun, Produksi Beras Terancam
Selain itu Zulkipli juga mengungkapkan ada tiga (3) faktor komoditi yang mempengaruhi di bulan Oktober yaitu Makanan minuman dan tembakau di kisaran 0, 41 persen, Transportasi 0,9 persen, perawatan pribadi dan jasa berkisar 1, 19 persen. Komuditas yang mengalami kenaikan harga emas perhiasan sekitar 1 gramnya mencapai 1,5 juta rupiah.
Selain itu komoditi yang mengalami kenaikan harga dibulan Januari ada tomat, daging ayam ras, telur tas, nasi dan lauk, bawang merah, kopi, tembakau. Komoditi tersebut mengalami kenaikan karena pengaruh pupuk atau pakan ternak naik dan masa panen sesuai musim.
Selanjutnya, Zulkipli menjelaslan Komoditas yang mengalami penurunan harga ada pada bahan bakar non subsidi, pemerintah sedang meminimalisir harga bahan bakar non subsidi. “Dilihat dari data tersebut kenaikan dan penurunan harga yang silih bergantian di Jawa Timur ini, menjadikan posisi Jawa Timur pada perkembangan harga pangan berasa di tengah-tengah sekitar 0,15 persen,” tutup Zulkipli. (Al)
