Surabaya, Nawacita – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini (Risma,) bersama Calon Bupati (Cabup) Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Ipin), menerima dukungan penuh dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Jawa Timur.
Dalam acara tersebut, Risma dikukuhkan sebagai Dewan Pembina, sedangkan Ipin resmi menjadi Duta Pasar Tradisional.
Risma berterima kasih dengan dukungan ini, dan dirinya akan memperjuangkan hak para pedagang.
“Alhamdulillah, saya senang nanti sebagai dewan pembina bisa masuk-masuk,” ucap Risma, usai penobatan yang dilakukan di Cafe Delevasi, Trenggalek di sela-sela acara ‘Ngopi Disik Bareng Bu Risma’, Jumat (11/10/2024) malam.
Dalam sambutannya, Risma mengakui bahwa tantangan yang dihadapi pedagang pasar saat ini cukup berat, terutama di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Banyak pedagang yang masih menggunakan konsep jual beli konvensional, sementara tren digital semakin mendominasi pasar.
“Memang sekarang sudah nggak bisa hanya jualan offline . Di Surabaya, bahkan ada dua mal yang tutup karena semua sudah beralih ke online. Offline masih bisa, tapi butuh waktu yang lama,” timpal Menteri Sosial periode 2020-2024.
Sebagai salah satu solusi, Risma menekankan pentingnya transformasi digital bagi pedagang pasar tradisional. Pedagang harus mampu beradaptasi dengan menggunakan media online sebagai sarana penjualan.
“Mas Ipin tadi sudah menyampaikan ide untuk menghubungkan pedagang dengan Gen Z yang menjadi afiliator atau melalui live TikTok. Ini adalah salah satu cara yang bisa membantu pemasaran mereka,” jelasnya.
Sebelum mendatangi kegiatan tersebut, Risma dan Ipin terlebih dahulu blusukan ke pasar tradisional Trenggalek. Pada kesempatan tersebut Risma menemui banyaknya pedagang yang mengeluhkan penurunan omzet.
Meningkatnya persaingan dari platform belanja online menjadi faktor utama para pedagang kesulitan mempertahankan bisnis mereka di era digital yang terus berkembang pesat.
Sambil menyusuri lorong-lorong pasar, Risma memberikan semangat kepada para pedagang untuk tidak menyerah, seraya membahas pentingnya inovasi dan transformasi digital sebagai solusi untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional.
Kegiatan blusukan ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk mendengar keluhan pedagang, tetapi juga memperkuat komitmen Risma dan Ipin untuk mencarikan solusi yang relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Mereka akan terus mengupayakan agar pasar tradisional di Trenggalek, dan di seluruh Jawa Timur, tetap bertahan dan berkembang di era digital ini.