Sukseskan Program MBG, KKP Gandeng Berbagai Pemangku Kepentingan
Jakarta, Nawacita – (11/10), – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen untuk menyukseskan program Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang diharapkan dapat memberikan efek pengganda bagi masyarakat di sektor kelautan dan perikanan. KKP mengadakan temu mitra yang dihadiri oleh 100 peserta dari berbagai kalangan, termasuk kementerian/lembaga, pemerintah daerah, akademisi, BUMN, koperasi, organisasi masyarakat, media, asosiasi, dan pelaku usaha startup.
“Program MBG memiliki dampak signifikan, baik dari peningkatan asupan protein maupun kontribusi ekonomi,” ungkap Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai negara maritim, Budi percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah gizi dan mencapai swasembada protein. Ia mendorong komitmen bersama untuk menjadikan ikan sebagai sumber protein utama masyarakat. Saat ini, asupan protein harian masyarakat Indonesia masih sekitar 62,32 gram per kapita, jauh di bawah negara-negara maju yang sudah mencapai 100 gram per kapita.
“Kita memiliki sumber daya ikan yang melimpah. Dengan kerjasama dan kolaborasi yang solid, saya yakin kita dapat meningkatkan asupan protein hingga mencapai target tersebut,” tambahnya.
Baca Juga : Kementerian Kelautan dan Perikanan Ajukan Anggaran Rp 6,6 Triliun di APBN 2021
Dalam diskusi tentang kemitraan strategis, Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Nasional, Prof. Djoko Maryono, menekankan pentingnya hilirisasi produk ikan. Ia menjelaskan bahwa produk-produk yang ramah bagi generasi Z, seperti makanan ikan siap saji, perlu dikembangkan untuk menarik minat konsumsi ikan di kalangan anak muda.
“Generasi Z lebih suka produk yang praktis dan mudah diakses. Oleh karena itu, inovasi dalam industri perikanan harus ditingkatkan,” jelasnya.
Djoko juga mengingatkan bahwa perhatian harus diberikan kepada ibu hamil, yang perlu didorong untuk mengonsumsi ikan demi kesehatan generasi yang akan datang. Asupan protein yang cukup selama kehamilan sangat penting untuk mencegah risiko kekurangan nutrisi pada anak.
Sementara itu, Prof. Agus Trianto, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, menekankan pentingnya menciptakan sosok idola dalam kampanye konsumsi ikan. Dengan strategi ini, diharapkan dapat menarik minat generasi Z yang cenderung mengikuti tren.
“Sosialisasi program Gemarikan perlu menciptakan tren baru dalam konsumsi ikan. Ketika ikan menjadi tren, masyarakat akan lebih tertarik untuk mengonsumsinya,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan pentingnya menjadikan ikan sebagai lauk pauk utama dalam program Makanan Bergizi Gratis. Ia menjelaskan bahwa ikan kaya akan protein lengkap dan Omega 3, yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan anak dan mencegah stunting, menjadikannya pilihan ideal untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.