Surabaya, Nawacita – Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri (PKKPBI) Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat menggelar serangkaian kegiatan pada Rabu (11/9/2024) di Surabaya. Serangkaian kegiatan yang bertajuk ‘Menggagas Indonesia Macan Asia, melalui Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Ketahanan Energi’
Ketua Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri (PKKPBI) ITS, Arman Hakim Nasution menyampaikan seminar tersebut melalui Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengumpulkan Lima Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 2024, Kegiatan Public Expose dan Demo Simulasi Kekuatan Laut Natuna Utara.
“Energi itu bagian struktur cost yang paling besar dalam ketahanan dan pertumbuhan ekonomi. Sehingga paling gampang kita itu ya memanfaatkan renewable energy yang kira-kira murah dan berdaya saing. Jangan renewable energy yang misalkan merupakan produk import dari Cina, karena TKDN itu harus betul-betul ditaati. Penggunaan tenaga kerja dan inovasi anak bangsa harus diperkuat,” jelas Arman.
“Kedua, Public Expose itu adalah bagian dari program magister inovasi layanan kebijakan publik yang ada di PKKPBI ITS. Yang ketiga, kita mengembangkan konsep dashboard manajemen yang bekerjasama antara ITS, TNI AL dan Telkom Universitas Surabaya,” terangnya.
“Nah, dashboard manajemen itu nanti akan kita expose ulang di 3 Oktober mendatang dalam bentuk FGD yang lebih besar dan diperakarsai oleh PKKPBI ITS, sehingga nanti hasilnya akan kita berikan kepada Presiden Prabowo untuk melihat kalau kita itu mau melawan atau menjadikan geopolitik sebagai kekuatan utama di laut, maka kita harus memahami konsep-konsep simulasinya,” lanjut Arman.
Karena diketahui dalam agenda ini juga dilakukan penyerahan Surat Keputusan (SK) Dekan Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi ITS tentang Board of Advisor Arman menjelaskan, SK tersebut berfungsi untuk memberikan saran terkait masalah pengembangan kurikulum dan lain sebagainya.
Ke depan setelah kegiatan ini, Arman berharap, dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan kepada Presiden ataupun Pemerintah. “Sehingga kalau perlu kita presentasi ya ke pemerintah pusat dari pihak kami akademik prinsipnya adalah memberikan rekomendasi,” pungkasnya. (Al)