Monday, April 28, 2025
HomeDAERAHPameran 'Ada dan Tiada': Wadah Ekspresi Seniman Tiga Dimensi Jawa Timur di...

Pameran ‘Ada dan Tiada’: Wadah Ekspresi Seniman Tiga Dimensi Jawa Timur di Galeri Prabangkara

Pameran ‘Ada dan Tiada’: Wadah Ekspresi Seniman Tiga Dimensi Jawa Timur di Galeri Prabangkara

Surabaya, Nawacita – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Jawa Timur mengadakan pameran seni tiga dimensi bertajuk ‘Ada dan Tiada’ selama satu minggu dari 5-11 September 2024, di Galeri Prabangkara, Jalan Genteng Kali Nomor 85, Surabaya. Pameran tersebut merupakan bentuk dukungan UPT Taman Budaya Jawa Timur dalam memfasilitasi dan memberi wadah para perupa seni untuk berkarya.

Dengan diikuti perupa seni sejumlah 10 orang, pameran ini menampilkan karya seni tiga dimensi berasal dari bahan seperti kayu, keramik, kuningan, plastik, dan lain-lain yang berupa toys (mainan), patung dan keramik. Adapun 10 peserta perupa seni yang mengikuti pameran ini ialah, Abdun. J.A., Alvin A.A., Bayu S., Mg. Kirman, Widodo Basuki, Jenny Lee, Rano I.K, Rachmad Priyandoko, Sukron S, dan Rifqi M.

Dalam kesempatannya mengadiri Pameran Ada dan Tiada pada Kamis, (5/9/2024), Kepala UPT Taman Budaya Jatim, Ali Ma’ruf menyampaikan, kegiatan pameran seni rupa yang diikuti 10 perupa ini merupakan wujud Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Disbudpar Jatim) dalam memberi wadah seniman di Jatim menunjukkan karya seninya. Menurut Ali, pameran ini bisa berperan sebagai etalase karya mereka dalam berproses seni.

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim
Pameran Ada dan Tiada
Kepala UPT Taman Budaya Jatim, Ali Ma’ruf

“Di sini salah satu etalase yang berisi berbagai macam di dalamnya ada seni rupa, tari, seni musik, dan teater. Di sinilah tempat pertemuannya para seniman yang nantinya dapat menjadi tempat atau wadah bagi mereka dalam berkreasi,” jelas Ali.

Sementara itu, salah seorang pengunjung pameran bernama Hariono Santoso menyampaikan, pihaknya mengapresiasi pameran seni rupa yang diadakan UPT Taman Budaya Jawa Timur ini. Menurutnya, majunya sebuah kesenian itu terletak pada empat hal, yakni, seniman, panggunh, penonton, dan kritikus.

“Jadi media masa yang memuat kritikan-kritikan ulasan-ulasan tentang kesenian itu. Kalau salah satu dari keempat hal itu ada yang tidak hadir dalamnya, bisa mengganggu. Tapi kalau empat-empatnya ada, itu akan secara sinergis bisa membantu eksistensi dan perkembangan dari sebuah kesenian. Baik kesenian kontemporer, kesenian tradisional, semua bergantung pada empat hal itu,” jelas Hariono.

Hariono, yang diketahui juga merupakan seorang pemerhati seni ini mengatakan, pameran di Galeri Prabangkara merupakan salah satu upaya yang positif bagi pemerintah daerah khususnya yang mengelola yaitu UPT Taman Budaya Jawa Timur untuk ikut mempertahankan eksistensi dan mengembangkan karya seni.

“Dan saya kira, saya juga sebagai penonton, bia melihat potensi itu ada. Kalau dibiarkan, itu akan tenggelam. Harapan saya, terutama melalui pameran ini semoga bisa membuka akses untuk komersial. Jadi galeri-galeri yang mempunyai akses komersial itu sangat dibutuhkan untuk menampung karya-karya para seniman ini. Sehingga masyarakat bisa lebih apresiatif dalam artian yang real, yaitu membeli dan mengoleksi. Itulah apresiasi real menurut saya,” pungkasnya. (Al)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Bank Jatim Lebaran Bapenda Jatim
- Advertisment -

Terbaru