Taksi Terbang SA-2 dirancang untuk terbang dengan kecepatan 193 Km/jam pada ketinggian 457 meter. Taksi terbang ini juga memiliki jarak tempuh maksimal hingga 64 kilometer tanpa henti.
Surabaya, nawacita : Hyundai sedang mengembangkan konsep taksi yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal atau biasa disebut electrical Vertical Takeoff and Landing (eVTOL). Nantinya, taksi ini akan dipasarkan pada 2028.
Taksi terbang yang dinamai SA-2 ini dikembangkan oleh anak perusahaan Hyundai yaitu Supernal. Supernal mengumumkan bahwa SA-2 akan memulai uji penerbangan akhir tahun ini seperti dilansir dari Space, Minggu (11/2).
Sebelumnya, beberapa produsen seperti Boeing, Airbus sampai Honda sudah mengembangkan taksi terbang yang memiliki konsep eVTOL. Dalam hal ini Boeing memiliki Boeing NeXt, Airbus dengan City Airbus NextGen dan Honda dengan eVTOL vol.2. Kendaraan eVTOL nantinya menggunakan propulsi listrik untuk terbang, dan listrik tersebut akan menggerakan propeller di badan kendaraan.
Simay Akar, CEO Institute of Electrical and Electronics Engineer mengatakan bahwa nantinya SA-2 menggunakan delapan rotor yang terdapat di seluruh bagian badan kendaraan. Jumlah ini dinilai cukup untuk menghasilkan daya dorong yang cukup untuk SA-2 terbang.
“Meskipun mungkin akan memakan waktu untuk eVTOL yang didukung DEP menjadi hal biasa, mereka pasti akan memainkan peran utama di masa depan mobilitas udara perkotaan, ” ungkap Simay.
Baca Juga : Isuzu Big Bus, Siap Ramaikan Pasar Otomotif Indonesia?
Ia juga menjelaskan bahwa SA-2 dirancang untuk terbang dengan kecepatan 193 Km/jam pada ketinggian 457 meter. Taksi terbang ini juga memiliki jarak tempuh maksimal hingga 64 kilometer tanpa henti.
Federal Aviation Administration (FAA) mengeluarkan data mengenai tingkat kebisingan dari propeller pada kendaraan ini yang hanya akn mengeluarkan 65 dB saat takeoff dan landing serta 45 dB saat terbang.
Data ini menunjukan bahwa SA-2 lebih senyap daripada helikopter konvensional yang memiliki tingkat kebisingan 93 dB sampai 108 dB.
Hyundai masih belum memberi kepastian tentang tanggal peluncuran SA-2 di 2028 nanti. Saat ini SA-2 sedang mengajukan pendaftaran model ke FAA dan akan diuji untuk mendapat sertifikasi kelaikan udara khusus pada 2025. Pengujian juga akan dilanjutkan pada 2027.
Sebelumnya, FAA sudah menyelesaikan peraturan baru untuk layanan taksi udara komersial. Peraturan ini meliputi kualifikasi pilot, persyaratan operasional pesawat dan proses sertifikasi tipe. FAA juga berencana untuk memperkenalkan layanan taksi udara di seluruh belahan Amerika Serikat.
Hyundai Motors pun disebut sedang melakukan survei tahap awal di bandara Kalimantan untuk persiapan pelaksanaan transportasi mutakhir taksi terbang di Ibu Kota Nusantara (IKN). (dtknws)