Tuesday, June 17, 2025
HomeDAERAHWagub Emil Buka Pameran Inovasi Pelayanan Publik dan Jatim Bureaucracy Fest 2023

Wagub Emil Buka Pameran Inovasi Pelayanan Publik dan Jatim Bureaucracy Fest 2023

Wagub Emil Buka Pameran Inovasi Pelayanan Publik dan Jatim Bureaucracy Fest 2023

Kota Batu, Nawacita | Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak membuka Pameran Inovasi Pelayanan Publik dan Jatim Bureaucracy Fest 2023, serta Penganugerahan Top Inovasi Terpuji Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK), Reformasi Birokrasi, SAKIP, Layak Berpredikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Budaya Kerja CETTAR Provinsi Jawa Timur Tahun 2023 di Kota Batu, Kamis (23/11).

Pameran yang diselenggarakan mulai tahun 2016 melahirkan banyak inovasi dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Jawa Timur untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Hasilnya sederet prestasi diraih Jawa Timur bahkan tak sedikit dijadikan pilot project atau percontohan bagi provinsi lain.

Wagub Emil mengatakan terdapat tiga hal yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Pertama, menjaga konsistensi upaya memperbaiki kualitas pelayanan publik. Mulai tahap awal perencanaan program, pelaksanaan hingga pengawasan program yang melibatkan kontrol masyarakat.

- Advertisement -PODCAST KOPINAWA

Kedua, pemanfaatan teknologi secara terintegrasi untuk memberikan pelayanan yang semakin murah, semakin cepat dan semakin berkualitas. Ketiga, kesempatan dan merangsang tumbuhnya prakarsa dari penyelenggara pelayanan publik di tingkat bawah agar dapat lebih inovatif menyikapi tuntutan publik yang semakin kritis dewasa ini.

Pameran Inovasi Pelayanan Publik
Pameran Inovasi Pelayanan Publik dan Jatim Bureaucracy Fest 2023

Dari ketiga hal tersebut, kata Emil, jalan yang harus ditempuh adalah mendorong peran aparatur pemerintah untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi menuju pemerintahan yang melayani. Caranya, rembug nyekrup atau kerja sama erat antar Perangkat Daerah maupun Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

“Melalui rembug nyekrup diharapkan akan membantu penguatan kemandirian inovasi yang sedang diprogramkan oleh masing-masing perangkat daerah dan kabupaten/kota pada tahun 2023 dan tahun-tahun mendatang,” tuturnya.

Wakil Gubernur Emil mengatakan, Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Jatim sebagai ekosistem inovasi pada seluruh Unit Pelayanan Publik (UPP) Provinsi Jawa Timur yang berjumlah 1.071 UPP serta Pemerintah Kabupaten/Kota sekaligus menumbuhkan inovasi dan memberikan apresiasi kepada inovator di Jawa Timur.

Ia menyebut, tahun 2023 terdapat 210 proposal inovasi yang masuk di JIPP (Jaringan Inovasi Pelayanan Publik) Jatim dengan pembatasan kuota inovasi yang masuk sebanyak 3 inovasi, sehingga secara kumulatif ada sekitar 1.265 proposal inovasi.

“Pameran ini bukan hanya untuk kita tetapi untuk publik juga mengenal. Kami mengajak semua yang hadir mengunjungi dan saling bertukar pikiran mengenai inovasi-inovasi untuk ke depannya,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

Wagub Emil menjelaskan, 38 Kabupaten/Kota serta dinas dan UPT Dinas di Jatim mereplikasi inovasi-inovasi di tingkat pusat dalam konteks membangun sistem awarding pelayanan dan publik inovasi dan kinerja di Jawa Timur yang didukung dewan juri kredibel. Tujuannya supaya ekosistem terus bergulir dan mudah-mudahan inovasi yang diperoleh Jawa Timur bisa naik level ke tingkat nasional.

“Alhamdullilah kami bersyukur 21 November lalu, Menpan RB memberikan penghargaan TOP 45 kompetisi inovasi pelayanan publik dan 3 kategori terbaik Pemprov Jatim untuk pemantauan dan informasi kinerja pelayanan publik serta 2 penghargaan kategori unit pelayanan publik terbaik penyedia sarana prasarana rumah kelompok rentan,” tuturnya.

“Tidak hanya itu, dari 10 Mall Pelayanan Publik (MPP) yang diberi penghargaan ada 4 MPP dari Jatim yang meraih penghargaan, yakni Banyuwangi, Surabaya, Sidoarjo dan Magetan. Ini menjadi booster semangat bagi kita semua,” imbuhnya.

Menurutnya, birokrasi yang mendorong inovasi akan menghasilkan solusi. Namun sebaliknya, apabila birokrasi stagnasi tidak akan menghasilkan solusi. “Inilah yang kami potret dari Kemenpan RB, salah satunya mall pelayanan publik,” katanya.

Hadirnya MPP ibarat virus positif yang menjangkit ke seluruh negeri yang bukan sekadar entitas fisik, melainkan paradigma pelayanan yang diubah. Hal itu merupakan terobosan positif yang kemudian ditiru oleh Jawa Timur.

Baca Juga: Wagub Emil Buka Pelatihan Digital Leadership Academy Bagi Pejabat Eselon II

“Jangan pemohon yang bergerak, melainkan dokumennya yang bergerak dari satu meja ke meja yang lain di satu atap yang sama,” ungkapnya.

Ke depan, Ia menambahkan pelayanan publik bukan hanya menciptakan inovasi baru, tetapi kemampuan instansi baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam mereplikasi dan mengembangkan inovasi pelayanan publiknya.

Baginya penting dari masing-masing pemangku kepentingan melaksanakan replikasi inovasi dari instansi lain yang terbukti sukses diselenggarakan sebagai jawaban atas permasalahan pelayanan publik yang terjadi di Instansinya secara efektif dan efisien.

“Kita tentu tidak menginginkan gebyar inovasi hanya sesaat ketika mendapatkan penghargaan saja, tetapi dapat terus berlanjut dan makin berkembang atau sustainable dan scaling-up,” tegasnya. nrs

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Idul Adha
- Advertisment -

Terbaru