Thursday, May 15, 2025
HomeDAERAHJATIMGubernur Khofifah Sampaikan Visi Misi Industrialisasi Jatim di Forum ISPE

Gubernur Khofifah Sampaikan Visi Misi Industrialisasi Jatim di Forum ISPE

Gubernur Khofifah Sampaikan Visi Misi Industrialisasi Jatim di Forum ISPE

SURABAYA, Nawacita – Gubernur Khofifah Sampaikan Visi Misi Industrialisasi Jatim, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan visi dan misinya tentang industrialisasi Jawa Timur di Forum INDEF School of Political Economy (ISPE).

Pada forum itu, Gubernur Khofifah didapuk menjadi Keynote Speaker. Forum ISPE diselenggarakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, pada Senin, 16 Oktober 2023.

Untuk diketahui, ISPE merupakan program unggulan dari INDEF (Institute for Development of Economics and Finance). Forum ini sudah berlangsung selama lebih dari lima tahun. Sudah dilaksanakan di kota-kota besar Indonesia hingga dunia, seperti Washington, Moscow, Berlin, dan Tokyo.

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim

Dalam pemaparan materinya, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa pihaknya telah bertekad menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang unggul atau leading smart industrial province. Hal itu menjadi visinya seiring dengan Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP).

“Smart itu meliputi peningkatan partisipasi industri, transformasi budaya masyarakat industri, serta kecerdasan dalam pengelolaan industrialisasi (smart industrial governance),” ujar Gubernur Khofifah pada Senin, 16 Oktober 2023.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Ajak 390 Peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Perkuat Persatuan Bangsa

Sedangkan Leading (unggul) industrialisasi, Khofifah menyebut ada 4 faktor, yaitu efisiensi, optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Alam, penguatan struktur industri, dan peningkatan pangsa pasar.

Gubernur Khofifah Sampaikan Visi Misi Industrialisasi
Gubernur Khofifah Sampaikan Visi Misi Industrialisasi Jatim di Forum ISPE.

Maka dari itu, untuk bisa mencapai visi Leading Smart Industrial Province, misi yang dilakukan di Jatim adalah menguatkan dan memantapkan struktur industri.

“Meningkatkan daya saing industri yang berbasis pada pelestarian lingkungan hidup, juga meningkatkan inklusivitas pertumbuhan ekonomi Jawa Timur,” tandasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data tahun 2022, industri manufaktur di Jawa Timur sudah mencapai 31,4%. Ini merupakan hasil dari beragam upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jatim.

“Nilai ini sudah melampaui target nasional pada tahun 2045 di angka 30%. Bahkan, dengan adanya pabrik Smelter, pabrik foil tembaga Hailiang, serta 4 hilirisasi dari Smelter yang ada di PIER, maka Jatim akan bisa mencapai 34%,” tandas ketua umum PP Muslimat NU itu.

Visi dan misi yang ingin dicapai Gubernur Khofifah ini bukanlah sembarangan. “Secara geografis, Jatim Timur merupakan center of gravity,” tegasnya.

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bagaimana peningkatan kinerja perdagangan di Jatim. “Ini ditunjang lewat misi dagang yang digelar Pemprov Jatim, baik antar provinsi maupun luar negeri,”

Program misi dagang menjadi ciri khas Jawa Timur yang tidak dilakukan oleh provinsi lainnya. Khofifah memaparkan misi dagang di Jatim membawa Trader sekaligus Buyer. “Pertemuan antara keduanya ini adalah bukti pentingnya Seeing is Believing,” tandasnya. Ia juga melakukan mediasi bagi pelaku UMKM-UMKM di Jawa Timur.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah menjelaskan ada 4 pilar prioritas pertumbuhan ekonomi Jatim. Pertama, penguatan daya saing manufaktur dan perdagangan. Kedua, peningkatan nilai tambah agroindustri. Kemudian, percepatan pertumbuhan industri pariwisata, dan terakhir pengembangan industri mikro, kecil dan menengah.

Gubernur Khofifah berharap melalui forum INDEF ini, akan lahir rekomendasi-rekomendasi strategis bagi Jawa Timur. “Saya berharap bahwa dari apa yang saya sampaikan akan hadir rekomendasi rekomendasi strategis bagi Pemprov Jawa Timur untuk terus berbenah dan terus tumbuh ke depan,” harapnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Didin S. Damanhuri, S.E, M.S.,D.E. selaku Ekonom Senior INDEF mengapresiasi kinerja Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur. Menurutnya, kontribusi Gubernur Khofifah di bidang ekonomi bukan sekedar bermanfaat bagi Jatim dan Indonesia, namun juga memberikan pembelajaran bagi institusi tingkat nasional dan internasional seperti INDEF.

“Saya menyampaikan dan sudah saya tulis bahwa siapa pun akan pasti membutuhkan ibu Khofifah dengan berbagai pemikiran dan terobosannya di bidang ekonomi. Terimakasih atas kerjasama dengan FEB UNAIR dan atensi yang Bu Gubernur berikan, semoga kami bisa turut berkontribusi pada kemajuan Jatim,” tandas Prof. Didin. (via)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru