Temuan Spektakuler di Situs Bhre Kahuripan : Tiga Gapura Megah Candi Tribhuwana Tunggadewi

Ekskavasi tahap empat situs Bhre Kahuripan telah selesai, tim arkeologi temukan tiga gerbang megah. (Foto : Fio Atmaja)
Ekskavasi tahap empat situs Bhre Kahuripan telah selesai, tim arkeologi temukan tiga gerbang megah. (Foto : Fio Atmaja)

Temuan Spektakuler di Situs Bhre Kahuripan : Tiga Gapura Megah Candi Tribhuwana Tunggadewi

Mojokerto, Nawacita – Ekskavasi tahap ke 4 Situs Bhre Kahuripan, Desa Kliterejo, Sooko, Mojokerto kini telah berakhir, tim arkeolog dari Balai Pelesatarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jatim telah berhasil menemukan sisa – sisa tiga gapura yang megah.

Temuan pagar dan 3 tapak gapura megah yang diperkirakan pintu utama Candi Tribhuwana Tunggadewi. Gapura megah itu mempunyai ornamen batu putih. Ekskavasi tahap 4 Situs Bhre Kahuripan berlangsung 17 Juli-15 Agustus 2023.

Penggalian dari tim arkeolog di fokuskan pada struktur yang terpendam di lapangan sepakbola dan kebun tebu di Desa Klinterejo. Hasilnya, para arkeolog mendapatkan temuan penting di sektor ini.

Menurut Ketua Tim Ekskavasi Situs Bhre Kahuripan Muhammad Ichwan, temuan itu berupa sisa-sisa pagar dan 3 gapura yang megah yang membentang dari utara ke selatan sekitar 102 meter. Bangunan kuno ini nampak dari ketebalan pagar mencapai 130-135 cm. Selain itu, tapak gapura masing-masing berdenah cruciform seluas 26 x 20 meter persegi.

Ekskavasi tahap empat situs Bhre Kahuripan telah selesai, tim arkeologi temukan tiga gerbang megah. (Foto : Fio Atmaja)
Ekskavasi tahap empat situs Bhre Kahuripan telah selesai, tim arkeologi temukan tiga gerbang megah. (Foto : Fio Atmaja)

“Berdasarkan bukti-bukti yang kami peroleh, kami berpendapat bahwa ada akses di lokasi tersebut (gerbang utama masuk ke Candi Tribhuwana Tunggadewi). Namun, ini hanyalah pandangan kami saja,” ucap Ichwan, Selasa (16/8/2023).

Tiga gapura megah Candi Tribhuwana Tunggadewi menurutnya gapura tersebut dihiasi dengan batu putih atau hiasan batu kapur. Ada beberapa temuan batu putih, baik yang lepas maupun masih melekat pada bangunan, di sekitar lokasi ekskavasi.

“Dari informasi yang saya ketahui, ini adalah kali pertama kita menemukan candi di wilayah Mojokerto yang menggunakan bahan batu putih. Ini tentu saja menjadi aspek yang menarik dan istimewa. Biasanya, di wilayah seperti Lamongan, Tuban, dan Gresik, penggunaan batu putih lebih umum karena pasokan bahan bakunya melimpah di sana. Namun, di Trowulan, penggunaan bahan bata merah cenderung lebih dominan,” katanya.

Temuan batu putih di sekitar tapak gapura ada yang berbentuk balok polos, ada yang berprofil pelipit dan lengkungan, hingga berupa fragmen dan serbuk. Salah satunya fragmen batu putih dengan ukiran mata yang diperkirakan bagian dari relief Dewa Kala. Fragmen ini juga mengindikasikan gapura megah Candi Tribhuwana Tunggadewi berbentuk paduraksa seperti Candi Bajangratu di Trowulan, Mojokerto.

“Temuan lepas seperti mata Kala diduga bagian relief Kala yang biasanya ditempatkan di atap gapura atau pintu masuk bangunan, khususnya gapura paduraksa. Batu putih berprofil pelipit-pelipit, ada juga lengkungan yang biasanya ragam hias di kaki candi,” ulasnya.

Di area dekat tapak gapura, temuan batu putih memiliki berbagai bentuk, mulai dari balok polos, profil pelipit dan lengkungan, hingga fragmen dan serbuk. Salah satu temuan yang menonjol adalah fragmen batu putih yang memiliki ukiran mata, yang diperkirakan merupakan bagian dari relief Dewa Kala.

Baca Juga: Mengapa 3 Gapura Megah Situs Bhre Kahuripan Mojokerto Ditimbun Lagi? Ini Penjelasannya

Fragmen ini juga memberikan petunjuk bahwa gapura megah di Candi Tribhuwana Tunggadewi memiliki bentuk paduraksa, mirip dengan Candi Bajangratu di Trowulan, Mojokerto.

Ichwan mengungkapkan bahwa ekskavasi arkeologi di Situs Bhre Kahuripan akan berlanjut pada tahun depan. Hal ini disebabkan oleh temuan pagar dan 3 tapak gapura dalam ekskavasi tahap 4, yang ternyata merupakan pagar sisi barat dari Candi Tribhuwana Tunggadewi. Oleh karena itu, langkah selanjutnya adalah untuk menemukan sisi selatan, utara, dan timur dari pagar yang mengelilingi candi tersebut.

“Kami berhasil menemukan sudut barat laut dari pagar, dan ternyata mengarah ke arah timur. Hasil dari pengujian pit kami juga menunjukkan adanya struktur dengan ketebalan yang hampir sama, terletak sekitar 200 meter di sebelah timur dari sudut barat laut tersebut,” tukasnya.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here