Mengenal Penyakit Antraks, Ciri-ciri serta Cara Mencegahnya

Mengenal Penyakit Antraks
Mengenal Penyakit Antraks, Ciri-ciri serta Cara Mencegahnya
top banner

Mengenal Penyakit Antraks, Pengertian serta Pengobatannya

JAKARTA, Nawacita – Mengenal Penyakit Antraks, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan tiga kasus antraks meninggal dunia di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka diduga meninggal setelah mengkonsumsi daging ternak sapi yang mati.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, penanganan kasus antraks tersebut dilakukan bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan Yogyakarta. “Ada tiga (kasus suspek antraks) yang meninggal,” ucapnya, di Jakarta, Rabu (7/4/2023).

Meski belum memastikan tiga orang meninggal dunia itu akibat positif antraks, karena masih menunggu hasil penyelidikan epidemiologi. Namun, dari gejala yang ditunjukan mengarah positif antraks.

“Baru suspek itu, karena kan harus diperiksa itu spesimennya lagi dikirim ke lab. Kalau dari gejala meninggal ya kelihatan positif antraks,” ujar Maxi.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengemukakan, ada 93 pasien positif antraks berdasarkan hasil tes serologi. Itu berdasar penyelidikan epidemiologi kasus tersebut di dua Kecamatan yakni Semanu, dan Karangmojo.

“93 sero positifnya, tapi kita masih lakukan penyelidikan epidemiologi di baru laporan jumlah angkanya,” beber Nadia secara terpisah, kemarin. Dari jumlah tersebut, sebagian ada yang menjalani perawatan di rumah sakit dan hanya di rumah masing-masing. “93 (orang) ada yang dirawat ada yang di rumah,” imbuhnya.

Mengenal Antraks yang Ditularkan oleh Sapi

Antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Bacillus anthracis, merupakan bakteri gram positif berbentuk tangkai yang berukuran sekitar 1 x 6 mikrometer. Jika kamu memakan daging sapi yang terkontaminasi, bakteri masuk ke tubuh dan menghasilkan spora aktif. Kemudian, spora membelah diri, menghasilkan racun, dan menyebarkannya ke seluruh tubuh. Berikut ini hal yang terjadi pada tubuh ketika terkena antraks:

  • Penyakit antraks pada kulit. Terjadi ketika bakteri masuk ke tubuh melalui kulit terbuka atau luka. Benjolan umumnya berwarna merah kecokelatan dan terasa gatal, rasa nyeri bisa muncul 1-12 hari setelah terinfeksi bakteri. Benjolan rentan muncul di area wajah, leher, lengan, atau tangan.
  • Penyakit antraks inhalasi, terjadi ketika seseorang menghirup bakteri penyebab antraks melalui udara. Gejalanya berupa demam, menggigil, berkeringat, nyeri badan, lelah berlebih, sakit kepala, nyeri dada, sesak napas, batuk, mual, muntah, dan nyeri perut.
  • Penyakit antraks gastrointestinal, terjadi ketika bakteri menyerang saluran pencernaan. Risiko muncul saat seseorang mengonsumsi daging yang terkontaminasi bakteri penyebab antraks. Gejalanya adalah pembengkakan leher, sakit tenggorokan, nyeri saat menelan, suara serak, mual, muntah darah, feses bercampur darah, nyeri perut, dan perut membesar.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Rabies: Penyebab, Gejala serta Pengobatannya

Begini Ciri-Ciri Hewan Kurban yang Terinfeksi Antraks

Antraks merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bernama Bacillus anthracis. Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan kepada manusia ketika manusia menyentuh atau memakan daging hewan yang telah terinfeksi.

Mengenal Penyakit Antraks
Mengenal Penyakit Antraks, Pengertian serta Pengobatannya.

Penularan antraks terjadi kepada hewan herbivora, seperti sapi dan kambing. Pada hewan pengidap antraks akut, hewan dapat mati secara mendadak akibat perdarahan pada otak hewan. Beberapa hewan yang terinfeksi antraks, gejala-gejalanya dapat ditandai dengan:

  • Demam mencapai 42 derajat Celsius;
  • Gigi gemerutuk;
  • Hewan terlihat gelisah;
  • Gusar karena depresi;
  • Terdapat luka pada lidah;
  • Sesak napas;
  • Terjadi pembengkakan pada leher, dada, dan perut;
  • Pinggang dan kelamin tampak menonjol keluar;
  • Keluar darah berwarna kehitaman dan encer dari lubang-lubang tubuh.

Ketika hewan sudah mengidap gejala-gejala tersebut, kematian dapat terjadi dalam waktu 1-3 hari setelah munculnya gejala. Gejala yang masih tergolong ringan dapat sembuh seiring dengan berjalannya waktu. Namun, kasus ini jarang terjadi pada hewan yang sudah divonis terserang antraks.

Hewan yang telah terinfeksi tidak diperbolehkan untuk disembelih, bahkan bangkainya pun harus dikubur rapat, karena adanya bakteri yang dapat membentuk spora. Spora ini akan bertahan dalam kondisi panas dan dapat hidup bertahun-tahun lamanya di segala kondisi lingkungan.

Ketika disembelih, daging hewan yang telah terinfeksi antraks akan memiliki warna yang kehitaman, serta memiliki organ dalam tubuh yang berwarna kehitaman. Sebelum berkurban, kamu bisa bertanya langsung pada dokter ahli mengenai ciri-ciri hewan yang telah terinfeksi, supaya kamu terhindar dari penyakit antraks yang mematikan.

Cara Mencegah Penyakit Antraks

Hal yang perlu diketahui adalah, antraks tidak menular dari manusia ke manusia. Penyakit ini hanya ditularkan dari hewan ke manusia lewat berbagai cara. Khususnya jika manusia melakukan kontak langsung dengan spora antraks yang berada di dalam tanah, tanaman, atau produk hewan terjangkit. Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit antraks?

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penularan antraks. Di antaranya memberikan edukasi terkait penyakit antraks pada peternak dan masyarakat umum, termasuk tentang gejala dan cara penanggulangannya. Bekerja sama dengan berbagai pihak, Kementerian Pertanian memberikan vaksin pada hewan ternak.

Pemerintah telah mengeluarkan aturan penyembelihan yang aman. Jika telanjur terinfeksi antraks, hewan ternak akan diisolasi untuk mencegah penularan ke manusia. Sedangkan bagi tanah yang tercemar spora bakteri, perlu dilakukan monitoring terlebih dahulu sebelum dilakukan tindak lanjut.

Sedangkan bagi masyarakat umum, dianjurkan untuk rutin cuci tangan pakai sabun (terutama sebelum makan), mencuci sayur dan buah, dan memasak daging sampai matang. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah endemis, sebaiknya hindari kontak langsung dengan bahan masakan yang berasal hewan terjangkit.

Antraks memang jarang ditemukan. Namun penyakit ini dapat dengan cepat menggerogoti tubuh penderitanya hingga menyebabkan kematian. Oleh karena itu, lindungi diri dengan vaksinasi antraks, dan pastikan pula Anda tidak melakukan kontak langsung dengan hewan ternak yang tampak sakit. Jika Anda mengalami gejala antraks seperti mual, kehilangan selera makan, dan diare berdarah, segera berobat ke dokter. Semakin cepat diobati, kemungkinan sembuh semakin tinggi.

Pengobatan Penyakit Anthrax

Penyakit anthrax bisa disembuhkan dengan pemberian antibiotik dan zat antiracun untuk menetralkan racun dari bakteri anthrax. Namun, meski sudah dilakukan pengobatan, komplikasi yang fatal akibat infeksi anthrax kadang masih juga terjadi.

Oleh karena itu, akan jauh lebih baik bila penyakit ini dapat dicegah. Berikut ini beberapa langkah pencegahan penyakit anthrax:

  • Melakukan vaksinasi anthrax pada manusia dan hewan ternak
  • Menghindari kontak langsung dengan hewan ternak atau hewan liar yang belum divaksin
  • Memasak daging hingga benar-benar matang

Jika tidak ditangani segera, penyakit anthrax dapat menyebabkan komplikasi berat, seperti sepsis, meningitis, hingga kematian. Oleh karena itu, apabila Anda mengalami gejala penyakit anthrax setelah mengonsumsi daging hewan atau kontak dengan hewan ternak maupun hewan liar, segeralah periksakan diri ke dokter.

haldktrnws.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here