UNAIR-BMKG Gelar Literasi dan Edukasi Iklim untuk Generasi Muda

UNAIR-BMKG Gelar Literasi dan Edukasi Iklim untuk Generasi Muda

UNAIR-BMKG Gelar Literasi dan Edukasi Iklim untuk Generasi Muda

Sidoarjo, Nawacita –  Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG bersama Departemen Kesehatan Lingkungan Universitas Airlangga hadir dengan kegiatan Literasi Iklim untuk Aksi Iklim Generasi Muda dan Masyarakat Komunitas.

Penguatan literasi itu juga sebagai bentuk peringatan hari lingkungan hidup sedunia yang menghadirkan beberapa akademisi dan praktisi iklim serta sejumlah UPT BMKG di Jawa Timur, digelar di Balai Desa Larangan, Candi Selama 2 Hari ( Kamis – Jumat
,1-2 Juni 2023).

Dalam kegiatan ini dilakukan berbagai upaya untuk berkontribusi aktif dalam upaya pengarusutamaan isu perubahan iklim dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

Baca Juga : Mahasiswa Unair Raih “Gold Award” di Malaysia

Kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan mengedukasi dalam rangka menumbuhkan kesadaran publik dan menciptakan struktur masyarakat sadar iklim dan tangguh bencana.

Kegiatan diikuti sekitar 80 peserta yang hadir secara daring dan 35 orang peserta yang hadir secara langsung di lokasi acara. Peserta offline terdiri dari kelompok pelajar dari SMA Raudlatul Jannah Sidoarjo sebanyak 8 orang dan anggota komunitas kelompok masyarakat peduli lingkungan “Mutiara Berkah Berseri” sebanyak 17 orang, dan 10 mahasiswa Unair.

Materi iklim dan bencana hidrometeorologi disampaikan pemateri dari BMKG Pusat sebanyak 3 orang, dari UPT BMKG Juanda dan Malang sebanyak 2 orang, dan materi terkait lingkungan dan kesehatan disampaikan oleh dosen dari Universitas Airlangga sebanyak 2 orang dan untuk sesi praktik akan melibatkan kolaborasi antara tim BMKG, tim Unair dan pegiat lingkungan dari komunitas “Mutiara Berkah Berseri”.

Baca Juga : KAI Buka Rekrutmen Eksternal pada Job Fair Unair

Acara pembukaan turut dihadiri pula beberapa tamu undangan, diantaranya guru pendamping Sekolah SMA Raudlatul Jannah, perwakilan dari USAID IUWASH, Tim Pembina Program Kampung Iklim (Proklim) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, serta para Kepala UPT BMKG di wilayah Surabaya, Malang dan Pasuruan.

Program kolaborasi BMKG-Unair berupa Literasi Iklim untuk Aksi Iklim Generasi Muda dan Masyarakat Komunitas ini bertujuan memantik dan memanfaatkan segala sumber daya kaum muda dan masyarakat komunitas, memberikan pembekalan pemahaman berbasis kesadaran aksi iklim untuk menahan laju perubahan iklim, mencetak duta-duta iklim yang akan menyuarakan dan menyebarkan pesan positif aksi iklim dan lingkungan mereka ke segala penjuru.

Dengan format kegiatan yang melibatkan interaksi dua arah ini diharapkan dapat menambah wawasan, tercapai kesepahaman bersama dan meningkatkan komitmen untuk turut berperan mengendalikan krisis iklim, menekan laju perubahan iklim dan menjaga kelestarian lingkungan melalui berbagai upaya nyata yang dimulai dari diri sendiri sejak dini, hingga terbentuk struktur masyarakat mandiri yang cerdas iklim, tanggap dan siaga menghadapi bencana akibat perubahan iklim.

Tentunya upaya-upaya ini tidak dapat dilakukan tanpa adanya sinergi dari semua pihak, semua kalangan dan semua sektor. Oleh karenanya diharapkan pula dari forum semacam ini akan lahir pola-pola hubungan kerjasama di bidang iklim dan lingkungan yang semakin masif dan terus berkelanjutan di masa mendatang.

Dalam kegiatan ini, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Dr Santi Martini, dr., M.Kes. menyampaikan terkait dengan Asap Rokok dan Kaitannya dengan Lingkungan Sehat. Dalam pemaparannya menyampaikan bahwa “Dengan menolak rokok, kita telah berupaya mewujudkan lingkungan dan masyarakat yang sehat”. ucap Dr Santi Martini.

Kemudian Koordinator Program Studi Magister Kesehatan Lingkungan Dr. R. Azizah, S.H., M.Kes. dalam materinya menyampaikan bahwa “Upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim harus benar-benar digalakkan karena hanya ada satu bumi yang menjadi tempat tinggal kita “Kelompok yang disasar oleh upaya penyadaran perubahan iklim itu adalah kelompok generasi muda, pelajar, komunitas dan kelompok agama.

Kelompok-kelompok ini memiliki peran penting untuk sejarah peradaban masa depan yang dibarengi bayang-bayang risiko perubahan iklim,” terang Dr. R. Azizah

Sementara itu, Climatologist BMKG Pusat, Siswanto menyampaikan dalam 5 tahun terakhir BMKG cukup gencar “mendekati” kelompok -kelompok ini, mengenalkan mereka akan data dan fakta perubahan iklim, mengajak mereka berdialog, berdiskusi dan menuangkan ide-ide bersama dalam bentuk Rencana Aksi Iklim yang menggambarkan langkah apa saja yang bisa mereka tempuh untuk mulai ambil bagian dalam “mengendalikan” krisis iklim dan menjaga kelestarian lingkungan.

“Konsep aksi iklim yang bisa dilakukan mulai kini atau sejak dini, dimulai dari yang kecil dan dari diri sendiri dan bisa diterapkan di lingkungan terdekat,” tutup Siswanto

Dn

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here