Jelang Waisak, Patung Buddha Tidur Terbesar di Indonesia Dimandikan
Mojokerto, Nawacita – Dalam rangka Hari Raya Waisak Maha Vihara Mojopahit, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto terus mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut hari Waisak, salah satunya yakni dengan memandikan patung Buddha Tidur yang terbesar se Indonesia tersebut menggunakan air kembang.
Patung sepanjang 22 meter itu tampak dibasuh dan digosok secara saksama yang berlangsung kemarin, Selasa (30/5/2023). Pembersihan patung setinggi 4,5 meter itu melibatkan delapan orang, menariknya, 4 orang yang terlibat adalah warga muslim yang tinggal di sekitar vihara.
Pandita Maha Vihara Mojopahit Sariyono menjelaskan, air yang digunakan untuk membersihkan patung telah ditaburi dengan bunga mawar, melati, dan kenanga.
“Kami menggunakan air bunga agar prosesi ini pemandian Buddha Tidur ini menjadi sakral,” terangnya, Rabu (31/5/2023).

Menurutnya, pemandian Buddha Tidur kali ini bertepatan dengan momen penyambutan Hari Raya Waisak pada 4 Juni nanti. Memang ini secara filosofis cuman hanya simbol sebagai pembersihan batin san jiwa seluruh umat sebelum melaksanakan ibadah Waisak.
“Untuk puncak Waisak tahun 2567 Buddhist Era (BE) nanti akan digelar dengan ritual pradaksina dan upacara mandi Buddha,” ucapnya.
Diketahui, Pradaksina adalah ritual mengelilingi patung Buddha Tidur dan vihara sedangkan Mandi Buddha yakni ritual pemandian rupang Bodhisattva Siddharta.
Romo Sariyono menambahkan, berbagai persiapan untuk menyambut Waisak di maha vihara telah dilakukan. Bukan hanya memandikan patung Buddha Tidur namun pemasangan payung dan membersihkan area ibadah juga dilakukan.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, umat Buddha menyambut Waisak tahun ini diprediksi akan meriah, apalagi musim pandemi Covid – 19 sudah berakhir,” imbuhnya.
Baca Juga: Ada Tiga Titik Objek Dugaan Cagar Budaya di Kota Mojokerto
Pembersihan dan prosesi di tempat ibadah ini menyiratkan makna yang dalam agar umat membersihkan diri dari segala hal buruk.
“Kita mempunyai niat membersihkan batin dari segala kekotoran dan pikiran buruk, paling penting pada niat kami waktu membersihkan patung Buddha tidur ini kami mempunyai niat juga membersihkan batin kami dari segala kekotoran,” ujarnya.
Pembangunan Maha Vihara Mojopahit dan patung Buddha tidur diprakarsai Bhikkhu Viriyanadi Maha Tera. Maha Vihara Mojopahit dibangun tahun 1987, lalu diresmikan Gubernur Jatim, Soelarso pada 31 Desember 1989.
Sedangkan patung Buddha tidur dibangun tahun 1993 melibatkan pematung dari Solo, Jateng, serta pematung dari Desa Bejijong dan Desa/Kecamatan Trowulan.