Melihat Masjid Agung Al – Fattah, Tertua di Mojokerto dibangun Bupati Pertama

Melihat Masjid Agung Al – Fattah, Tertua di Mojokerto dibangun Bupati Pertama
Caption : Kemegahan masjid agung Al - Fattah Mojokerto. Foto : Fio Atmaja

Mojokerto, Nawacita – Masjid Agung Al – Fattah yang terletak di sebelah barat alon-alon Kelurahan Kauman, Kota Mojokerto ini dibangun pada masa kolonial Belanda tahun 1877 dan kini berusia 146 tahun ini beberapa kali mengalami beberapa pemugaran. Masjid yang dibangun oleh Bupati Kromodjojo Adinegoro ini ternyata arsiteknya mengadopsi perpaduan antara gaya arsitektur Timur Tengah dan Majapahit.

Menjadi salah satu masjid tertua di Mojokerto, kemegahan dari masjid yang mampu menampung 7000 jamaah ini ternyata masih menyimpan nilai ke aslian dari bangunanya. Terlihat Empat pilar kayu jati yang merupakan penyanggah bangunan utama tetap dipertahankan dengan adanya ukiran-ukiran khas Majapahit.

Masjid ini dikelilingi pagar yang didesain menyerupai batu andesit, didalam komplek Masjid Agung Al – Fattah terdapat beragam jenis ukiran hias yang memadukan antara ornamen khas Majapahit dan Timur tengah.

Baca Juga : Pengerjaan Jalan dan Jembatan Mojokerto, 2023 Ditarget Selesai Triwulan Ketiga

Dari luar terlihat masjid akan terlihat dua menara kembar setinggi 100 meter yang dikelilingi tiga kubah sehingga mendakan Masjid ini memang perpaduan antara bangunan arsitertur khas Majapahit dan Timur tengah. Diketahui sebelumnya masjid ini rampung direnovasi pada tahun 2020 lalu.

Caption : Kemegahan masjid agung Al - Fattah Mojokerto. Foto : Fio Atmaja

“Dalam catatan yang tertulis atau yang meresmikan Masjid Agung Al-Fattah ini adalah Raden Kromodjojo Adinegoro tahun 1877 masehi, Bupati Mojokerto pertama, meskipun berdasarkan dari cerita yang berkembang di masyarakat Mojokerto, masjid ini pertama kali dibangun oleh ulama-ulama yang merupakan santri para wali,” ucap Muhammad Arifudin, takmir Masjid Agung Al-Fattah, Rabu (5/4/2023).

Masjid Agung Al-Fattah ini memilki daya tarik tersendiri bagi jemaah saat mengunjungi masjid, dengan suasana yang sejuk dan nyaman inilah mampu membuah betah para jemaah saat sedang berkunjung.

Baca Juga : Berusia 400 Tahun, Inilah Kitab Tasawuf Milik Pondok Pesantren di Mojokerto

Arifudin mengatakan, Masjid Agung Al-Fattah ditetapkan sebagai situs cagar budaya karena berusia ratusan tahun dan masih mempertahankan keasliannya. Selama Ramadan pengajian secara rutin digelar oleh jamaah saat menjelang magrib.

“setiap bulan Ramadan ini masjid ini selalu ramai, selain dijadikan tempat ibadah, biasanya para Jemaah juga menghabiskan waktu sambil menunggu waktu berbuka puasa,” pungkasnya.

Fio Atmaja

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here