Gerindra Jatim Berduka Kehilangan Ulama Perempuan Ahli Silaturrahim
Surabaya | Nawacita – Keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat santri Jawa Timur baru saja kehilangan Ulama perempuan Ahli Silaturahim. Nyai Makkiyah, putri dari salah satu pendiri NU KHR As’ad Syamsul Arifin, wafat menjelang Isya pada Selasa, 16 Agustus 2022.
Dalam pandangan masyarakat Jawa Timur, almarhumah adalah tokoh perempuan pejuang yang patut diteladani. “Beliau ahli silaturrahim. Di sela-sela silaturrahim beliau sering memberi nasihat tentang pentingnya syiar Islam,” kata Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad kepada VIVA pada Selasa malam.
Menurut Sadad, Nyai Makkiyah yang mengasuh tiga pondok pesantren telah memberi tauladan bahwa dalam syiar Islam bahkan harus meninggalkan rumah berhari-hari, untuk menjangkau tempat-tempat yang jauh dan terpencil. “Kami ikut merasa kehilangan,” katanya.
Baca Juga : Anwar Sadad Jadi Prototype Prabowo Level Jawa Timur, Ini Alasannya
Hal sama disampaikan salah satu dosen Ma’had Aly Sukorejo KH Muhyidin Khatib. Ia membenarkan informasi wafatnya Nyai Makkiyah tersebut. “Beliau wafat di kediaman (Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo),” katanya dikutip dari NU Online Jatim, media siber resmi milik NU.
Kiai Muhyiddin mengatakan, almarhumah merupakan sosok perempuan pejuang yang patut diteladani oleh santri dan masyarakat. “Saya merasa sangat kehilangan dengan berpulangnya beliau, semoga beliau berkumpul dengan Kiai As’ad di Jannah sana,” katanya.
Untuk diketahui, Nyai Makkiyah adalah anak keempat dari sembilan bersaudara dari pasangan KHR As’ad Syamsul Arifin dan Nyai Zubaidah Baidlowi. Nyai Makkiyah lahir di Situbondo pada Desember 1954. Ayahnya, Kiai As’ad, adalah salah satu tokoh penting pada berdirinya organisasi NU. Ia diketahui sebagai penyambung atau penghubung restu Syaikhona Kholil Bangkalan kepada KH Hasyim Asy’ari saat NU akan didirikan pada 1926 silam. bdo