Jakarta, Nawacita – Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) DKI Jakarta meminta agar Dewan Pimpinan Pusat (DPP PPP) untuk merekomendasikan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Cawapres 2024.
Plt Ketua DPW PPP DKI Jakarta Farhan Hasan Al-Amri mengatakan, rekomendasi tersebut karena kedua tokoh terbukti berhasil dalam kepemimpinannya sebagai kepala daerah dan memiliki visi keumatan dan kebangsaan yang sejalan dengan visi PPP.
“DPW PPP DKI Jakarta merekomendasikan kepada DPP Partai Persatuan Pembangunan agar mencalonkan Saudara Anies Baswedan sebagai Capres RI dan mencalonkan Ibu Khofifah sebagai wapres RI pada pemilu 2024,” kata Farhan, saat konferensi pers, di Cikini, Jakarta, Kamis (13/04/2022).
Lebih lanjut, Farhan menjelaskan, permintaan untuk DPP PPP memasangkan kedua calon tersebut karena, sosok Anies yang mampu mengataso polarisasi yang terjadi di DKI Jakarta.
“Alhamdulillah Pak Anies telah membuktikan justru tempat dipusat terjadinya polarisasi itu Pak Anies berhasil menghapus atau mengurangi secara signifikan permusuhan-permusuhan dan polarisasi yang terjadi di Jakarta,” jelasnya.
Selain itu, Sosok Anies Baswedan dengan jargon revolusi mentalnya akan memperkuat PPP dalam mengusung kadernnya.
“Dan disisi yang lain ada Habib Rizieq Shihab dengan revolusi akhlaknya dan PPP DKI memandang bahwa Anies Baswedan insyaAllah bisa menjadi titik temu revolusi mental dan revolusi akhlak,” ungkap Farhan.
Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawasan sendiri melambung usai dirinya mendapat suara tertinggi sebagai calon presiden 2024 paling banyak dipilih oleh warga NU.
Hasil survei yang dilakukan Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) menetapkan Khofifah dengan angka 18 persen dan berhasil mengalahkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Posisi Khofifah sebagai Gubernur sekaligus sebagai Ketua Umum Penggurus Pusat Muslimat NU, adalah posisi strategis. Selama ini dikenal, suara basis dukungan NU paling solid adalah dari kaum perempuan (muslimat),” kata Direktur Eksekutif CSIIS, Sholeh Basyari, kepada wartawan, Jumat (08/04/2022).
Penulis: Alma Fikhasari