Saat Anak Sekolah Online Tanpa Ada Ortu

Ilustrasi
top banner

Jakarta, Nawacita – Dalam masa new normal ini, sebagian pekerja atau karyawan perusahaan sudah mulai bekerja di kantor. Sementara di satu sisi anak-anak masih menjalani sekolah online dari rumah. Ini artinya anak-anak yang orangtuanya sudah kembali bekerja, harus sekolah online tanpa didampingi ayah atau ibunya.

Seperti Meidina Rachma yang bekerja sebagai asisten produser di salah satu televisi swasta ini. Meidina memiliki anak bernama Shasha yang berusia 7 tahun. Ia merasa bersyukur karena di masa pandemi ini, anaknya bisa sekolah #dirumahaja, meskipun menurutnya yang efektif adalah anak belajar langsung di sekolah.

“Reaksi saya saat mengetahui anak mulai masuk sekolah online, mengingat sedang pandemi COVID-19 saya lega karena anak tetap stay at home, tapi memang harapannya proses pembelajaran tetap intens seperti di sekolah,” ucap Meidina saat dihubungi Wolipop, Kamis (11/6/2020).

Meidina beruntung dia dibantu ayah dan ibunya dalam mendampingi anaknya sekolah online. Suaminya juga masih bisa bekerja dari rumah hingga akhir Juli. Dan dia juga kerap mendapatkan shift siang.

“Di rumah ada eyangnya, tapi untuk pendampingan sekolah tetap utamanya dengan ibunya atau ayahnya jika saya bekerja. Karena saya shift siang, biasanya pagi saya bangunkan sebisa mungkin seperti ketika sekolah, lalu segera mengerjakan tugas yang bisa dikerjakan saat itu juga atau mendampingi belajar. Kalau ada yang tidak sempat, baru ketika saya pulang di malam hari akan saya dampingi,” tutur Meidina.

Cerita lainnya datang dari wanita bernama Eka Paramita yang mempunyai anak bernama Attar, berusia 9 tahun. Eka yang bekerja sebagai jurnalis ini menuturkan jika di rumahnya tidak ada Asisten Rumah Tangga (ART). Dia bersyukur memiliki ayah dan ibu yang bisa membantunya mengasuh sang anak. Dan di masa sekolah online ini, kakek dan nenek Attar lah yang mendampingi sang cucu belajar.

“Alhamdulillah bisa kerja sama, misalnya aku ada kerjaan didampingi sama ibuku. Dan sebaliknya kalau aku longgar bisa aku dampingi. Aku nggak ngebayangin juga sih, jika aku nggak ada support sistem misalnya aku tinggal berdua aja, aku nggak tahu harus bagaimana? Di satu sisi aku harus bekerja dan satu sisi harus mendampingi anak belajar, itu kan beda kalau belajar di sekolah dan dj rumah,” ujarnya saat diwawancara Wolipop.

Eka mengaku mengalami dilema karena kini dirinya sudah harus aktif bekerja. Sedangkan anaknya masih sekolah online.

“Rasanya campur-campur banget, apalagi dibarengi sama ujian kenaikan kelas, penilaian akhir tahun, sementara ngerasa kayak nggak maksimal. Balik lagi nggak memaksakan dan menuntut anak harus mendapatkan prestasi tertentu, karena bagi aku mereka sudah bisa menerima dan beradaptasi dengan situasi yang tidak sama sekali tidak ada dalam prediksi semua ini, menurut aku sudah pencapaian di saat semua orang lagi berusaha untuk itu,” pungkasnya.

wollypop

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here