Monday, May 12, 2025
HomeDAERAHJATIMCegah Corona, Pasar Tradisional di Surabaya Diperketat

Cegah Corona, Pasar Tradisional di Surabaya Diperketat

SURABAYA, Nawacita – Pasca Penutupan dua pasar grosir di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) akibat corona, beberapa pasar tradisional makin memperketat pelaksanaan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Di pasar- pasar disediakan masker, hand sanitizer, sarung tangan dan wastafel yang dilengkapi sabun cuci tangan. Dalam pasar juga tersedia kipas angin blower disinfektan.

“Pasar tetap buka, tapi tetap harus menjaga kewaspadaan Covid-19,” kata Koordinator Operasional Pasar Gunung Anyar, Kemas A. Chalim di Surabaya, Senin (6/4/2020). Seperti yang ada di Pasar Gunung Anyar. Setiap pedagang dan pembeli yang masuk pasar harus cuci tangan dan melewati kipas blower dulu, sebelum menuju lapak masing-masing. Selain itu, lingkungan pasar juga disemprot disinfektan. “Penyemprotan di pasar sudah dilaksanakan tiga kali ini,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya, Agus Hebi Juniantara, telah menyebutkan langkah yang dilakukan pemerintah kota untuk mencegah penyebaran COVID-19 di pasar. Mereka mendisiplinkan pedagang untuk mencuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan.

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim

Baca Juga: Penutupan Pasar Kapasan Tidak Libatkan Kepala Cabang Timur PDPS

“Di pasar banyak aktifitas, maka perlu penyemprotan ini,” katanya. Hingga saat ini belum ada rencana penutupan sementara pasar-pasar. Hal ini lantaran belum ada kebijakan dari Pemkot Surabaya. Untuk itu, sebanyak 81 pasar tradisional yang ada di Surabaya tetap buka.

Baca Juga: Pasar Tradisional Surabaya Dipasang Kipas Angin Disinfektan

“Khawatir Nya, kalau ada penutupan terjadi panic buying dan sebagainya. Kita tak menginginkan itu. Jadi 81 pasar tradisional tetap buka,” katanya. Tiap empat hari sekali, pasar akan disemprot disinfektan untuk mengurangi kemungkinan adanya mikro organisme dan virus.

Sebelumnya, pasar grosir pakaian di Jalan Kapasan, Sidodadi, Simokerto, Surabaya ditutup mulai Sabtu (4/4/2020) hingga 14 hari ke depan. Hal ini lantaran adanya salah seorang yang biasa berinteraksi di pasar tersebut diduga kuat terkonfirmasi positif terkena Covid-19.

Sedangkan gedung Pusat Grosir Surabaya (PGS) Jalan Raya Dupak Nomor 1, Gundih, Bubutan, Surabaya ditutup mulai Minggu (5/4/2020) hingga 14 hari ke depan. Alasannya, ada empat pedagang setempat telah didiagnosa Covid-19.

inws.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru