Dewan Dorong Disdik Surabaya Buat Fun Education

Anak anak muda yang masih banyak di temui cangruk di salah satu warkop di Surabaya foto Andre
top banner

Surabaya, Nawacita- Maraknya pemuda yang nongkrong di warung kopi atau kafe selama physic distancing mendapat sorotan dari dewan. Padahal physic distancing ini diterapkan untuk memutus mata rantai penyakit Covid-19.

Juliana Eva Wati anggota komisi D DPRD Surabaya mengaku gemas dengan kelakuan para pemuda terutama pelajar yang masih nongkrong di warung kopi. Ia mendapati beberapa warung kopi di Surabaya, masih dipadati pemuda dari kalangan pelajar tersebut. Apalagi saat ini merupakan masa physic distancing.

“Adik-adik itu libur, bukan berarti liburan. Bukan ke rental play station. Bukan main game sambil nongkrong di warung. Libur kali ini teman-teman harus di rumah,” katanya saat ditemui di gedung dewan Kamis (26/3).

Wanita yang akrab disapa Jeje ini menuturkan, pelajar memilih nongkrong di warung kopi karena sudah merasa bosan dan stres selama physic distancing. Apalagi bila ada tugas sekolah yang dirasa membebaninya. Oleh sebab itu, Ia meminta Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Disdik) segera mengevaluasi sistem pembelajaran selama physic distancing. Agar pelajar tidak merasa tertekan saat di rumah.

“Adik-adik ini kalau dikasih tugas yang berat malah tambah stres. Sudahlah di rumah, tidak boleh kemana-mana, engga bisa main sama temannya. Nah ini harus dikasih pembelajaran yang fun,” tuturnya.

Lanjutnya wakil ketua fraksi PAN-PPP ini mendorong Disdik untuk membuat program Fun Education. Ia mencontohkan berbagai macam cara pembelajaran menyenangkan yang bisa dilakukan selama physic distancing.

“Disdik harus membuat program Fun Education. Misal saja, materi tentang olahraga dan kesehatan. Bisa ditanyakan hari ini sudah cuci tangan berapa kali? Atau pelajaran lain. Bisa dibuat belajar nge-vlog atau segala hal yang penting menyenangkan. Sehingga pelajar bisa betah di rumah,” ujarnya.

Selain itu, mantan Ning Surabaya tersebut juga meminta peran orang tua dalam mengawasi anaknya di rumah. Jangan sampai anak-anaknya dibiarkan nongkrong di warung kopi atau kafe. Sebab ditakutkan Covid-19 bisa menyebar melalui kerumanan di kafe atau di warung kopi.

“Jangan keluar. Lebih baik di rumah aja. Untuk orang tua bisa dibantu agar adik-adik tidak keluar rumah. Tentu saja dengan cara yang menyenangkan. Misal diajak bermain di rumah. Bisa juga belajar hal-hal yang menyenangkan tetapi di dalam rumah,” pungkasnya.

(and)

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here