”Penyebaran virus corona menjadi momentum bagi majalah Playboy untuk mempercepat keputusan menghentikan produksi cetak dan beralih ke platform digital. (AFP/Charley Gallay)”
Jakarta, Nawacita- Penyebaran virus corona menjadi momentum bagi majalah Playboy untuk mempercepat keputusan menghentikan produksi cetak dan beralih ke platform digital.
CEO Playboy Enterprises, Ben Kohn, mengumumkan keputusan ini melalui pernyataan panjang lebar yang dikutip The Hollywood Reporter pada Rabu (18/3).
“Pekan lalu, karena gangguan Pandemik virus corona terhadap produksi konten dan jaringan suplai, semakin jelas kami terpaksa mempercepat perbincangan yang sudah kami lakukan secara internal selama ini,”
Kohn kemudian menjelaskan bahwa pembicaraan itu seputar “pertanyaan bagaimana mengalihkan produksi cetak kami ke wadah yang diinginkan konsumen saat ini dan bagaimana mengoptimalkan produksi konten kami untuk membahas perbincangan kebudayaan setiap hari, ketimbang hanya tiga bulan sekali.”
Melalui pernyataan tersebut, Kohn pun mengisyaratkan bahwa majalah cetak yang akan terbit pekan ini bakal menjadi edisi terakhir sebelum beralih ke digital.
Playboy mengambil keputusan ini setelah beberapa kali mengalami perubahan pola terbit. Tahun lalu, Playboy terbit dua bulan sekali. Memasuki 2020, majalah itu rilis tiga bulan sekali.
Pola tersebut mengindikasikan perjuangan Playboy untuk tetap terbit di tengah kemerosotan popularitas media cetak.
Kohn sendiri menjelaskan bahwa selama ini, kondisi keuangan Playboy masih sehat di bawah kepemimpinannya. Namun, memang sudah saatnya Playboy beralih ke digital.
“Selama 66 tahun belakangan, kami sudah menjadi lebih dari sekadar majalah. Terkadang, kalian harus melepaskan masa lalu demi memberikan ruang untuk masa depan,” tulis Kohn.
Menutup pernyataannya, Kohn berkata, “Jadi, kami mengalihkan perhatian kami untuk mencapai misi kami melalui cara yang paling efektif dan berdampak: untuk membantu menciptakan kebudayaan di mana semua orang bisa mendapatkan kepuasan.”
cnn