Wednesday, May 21, 2025
HomeDAERAHHarga Gula Naik, Kadisperindag Tuding Corona Penyebabnya

Harga Gula Naik, Kadisperindag Tuding Corona Penyebabnya

“Wiwik Widayati, kepala Dinas 
Perdagangan (Disperindag) Surabaya”

Surabaya, Nawacita – Seperti biasa Yulia membuka dagangannya di pasar Wiyung pukul 4 pagi. Pedagang kelontong sembako ini mengatakan harga gula mulai merangkak naik. Biasanya harga gula dipasaran 11-12 ribu rupiah, kini naik sampai angka 17-18 ribu rupiah.

“Sekarang harganya loh, 825ribu rupiah perkarung. Satu karung 50 kilogram. Coba dihitung berapa perkilonya?” terangnya kepada Nawacita pada Senin (17/3).

Wanita berbaju piyama warna putih dengan motif beruang, menuturkan bahwa Ia hanya untung 500 rupiah dari penjualan gula perkilonya. Hal ini dilakukan agar gula bisa cepat laku.

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim

“Saya jual 17 ribu sih. Di toko lain ada yang 18 ribu. Tapi saya engga ambil untung banyak-banyak. Cuma 500 rupiah asal laku sih,” tuturnya.

Menurut pantauan wartawan Nawacita.co, mulai hari Minggu (15/3) sampai Senin (15/3) stok gula di beberapa toko modern juga telah kosong. Baik yang memiliki merk maupun tidak.

Sementara itu Wiwik Widayati, kepala Dinas Peredagangan (Disperindag) Surabaya mengatakan kenaikan harga disebabkan susahnya impor gula. Apalagi belakangan ini ssdang marak adanya virus corona. Sehingga banyak perusahaan gula yang susah mengimpor.

“Kebutuhan gula satu Indonesia itu 6 juta ton. Produksi gula dua setengah sekian juta ton. Sisanya 4 ton yang harus impor. Karena ada situasi Covid-19 seperti ini, jadinya tidak lancar,” ujarnya.

Wanita yang akrab disapa Wiwik ini juga menerangkan sudah mencoba mendorong Menteri Perdagangan (Mendag) agar mengeluarkan surat perizin impor (SPI) gula. Sehingga bisa menstabilkan harga gula.

“Kita sudah dorong Mendag untuk keluarkan SPI. Lalu gula yang diimpor bentuknya rafinasi. Artinya masih perlu diolah lagi,” terangnya.

Selain itu, Ia membantah bila terjadi penimbunan gula. Sehingga harga gula naik. Menurutnya hal ini murni karena kekurangan stok gula nasional. Walaupun gula surplus di Jawa Timur.

“Seperti yang sebutkan tadi, kita harus lihat skala nasional. Kalau di pasar modern memang stok gula kosong,” pungkasnya.

(and)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

siklus bankjatim
- Advertisment -

Terbaru