Pertama Kali, Pemerintah Kuba Jual Mobil Bekas Demi Dolar

Pertama Kali, Pemerintah Kuba Jual Mobil Bekas Demi Dolar.
Pertama Kali, Pemerintah Kuba Jual Mobil Bekas Demi Dolar.
top banner

HAVANA, Nawacita – Pemerintah Kuba yang kekurangan uang mulai menjual mobil-mobil bekas untuk mendapatkan dollar di satu outlet Havana. Langkah ini pertama kali dilakukan negara Komunis itu untuk menuju dolarisasi sektor ritelnya.

Sekitar seratus orang datang untuk melihat mobil-mobil bekas dengan beragam merk dan model. Sekitar satu dari 20 warga Kuba memiliki satu mobil dan harga yang mahal membuat mobil sulit dibeli oleh sebagian besar warganya yang rata-rata memiliki gaji di bawah USD100 (Rp1,4 juta) per bulan.

Yoan Orlando Milian, 37, yang membagi waktunya antara Miami dan Havana menyatakan dia telah tidur di tenda selama beberapa hari untuk bisa berada di urutan pertama antrean membeli mobil bekas tersebut.

Baca Juga: New York Jadi Kota Terbaik Dunia Mengalahkan London

“Saya akan lakukan apapun demi keluarga saya. Dan ini pilihan bagus untuk istri dan anak-anak saya di Havana,” kata dia dari jendela mobil Toyota Land Cruiser 2011 yang dia beli seharga USD80.000 (Rp1,1 miliar), lebih dari dua kali lipat harga yang dia kira ada di Amerika Serikat.

Kuba pertama kali melegalkan penjualan dan pembelian mobil pabrikan pada 2014 setelah revolusi 1959. Namun mobil itu dijual dengan mata uang peso Kuba. Negara masih tetap memonopoli perdagangan luar negeri dan penjualan ritel.
Baca Juga: Teror Penembakan Oleh Tentara Thailand Tewaskan 26 Orang di Mal

Sebelumnya, mobil baru dan bekas dibanderol lebih mahal empat kali lipat dibandingkan harga pabrik. Sekarang mobil itu dapat dibeli dengan dollar melalui rekening bank, dan pemerintah memberikan diskon 10% dari harga sebelumnya saat mereka membuka lebih banyak outlet dan menawarkan mobil-mobil baru.

Reinier Ramos dari provinsi Cienfuegos menyatakan dia datang ke Havana tiga hari sebelumnya untuk membeli satu mobil. “Saya ingin membeli Geely senilai USD35.000 (Rp487 juta) atau MG3 senilai USD34.000 (Rp473 juta),” ujar Ramos menyebut merek mobil asal China.

Pemerintah Kuba telah membuka sekitar 80 “toko dolar” untuk menjual barang-barang mulai dari peralatan rumah tangga dan suku cadang mobil yang harus dibeli di luar negeri dengan mata uang asing. Kuba sebelumnya menjual barang-barang itu hanya dengan mata uang peso. Toko-toko di Kuba masih menjual makanan dan kebutuhan pokok dengan mata uang peso.

sdnws.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here