Jakarta, Nawacita – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Momon Rusmono menyampaikan bahwa pihaknya meminta perubahan komposisi anggaran tahun 2020 yang pada September 2019 lalu telah ditetapkan sebesar 21,05 triliun rupiah.
Dalam rapat kerja (raker) dengan pihak Komisi IV DPR RI yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/2/2020) kemarin, Momon mengatakan bahwa ada penambahan anggaran pada sejumlah lingkup sektoral di Kementan.
Yang pertama yakni tambahan anggaran untuk Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) sebesar 340 miliar rupiah. Pada pagu anggaran sebelumnya ditetapkan 1,7 triliun rupiah, kini diusulkan penambahan anggaran menjadi 2,04 triliun rupiah.
“Lalu Badan Litbang Pertanian yang diusulkan tambahan anggaran 100 miliar rupiah, dari 1,8 triliun rupiah jadi 1,9 triliun rupiah. Tambahan ini untuk program pengembangan benih dan akselerasi pemanfaatan informasi dan teknologi,” kata Momon dalam raker tersebut.
Kemudian, Badan Ketahanan Pangan diusulkan mendapat tambahan anggaran 160 miliar rupiah, menjadi 823 miliar rupiah dari pagu sebelumnya yakni Rp663 miliar. Tambahan anggaran ini untuk program terobosan pengentasan daerah rawan pangan melalui program ‘family farming.’
“Lalu, Sekretariat Jenderal Kementan diusulkan dapat penambahan anggaran 50 miliar rupiah, menjadi 1,9 triliun rupiah dari pagu sebelumnya 1,85 triliun rupiah. Ini untuk AWR (Agriculture War Room) yang telah dirintis oleh Menteri Pertanian, di mana soft launching telah dilakukan pada 4 Februari lalu,” ujar Momon.
Selain penambahan, Kementan juga mengusulkan pengurangan anggaran. Yakni di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar 400 miliar rupiah, menjadi 5,3 triliun rupiah dari sebelumnya 5,7 triliun rupiah.
Pengurangan anggaran juga diusulkan untuk di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, yang berkurang sebanyak 250 miliar rupiah, dari sebelumnya yang sebesar 3,5 triliun rupiah menjadi 3,2 triliun rupiah.
RSA