Catatan Sejarah 31 Juli: Pertempuran Hsi Mucheng Hingga Penyelenggaraan Jambore Dunia V

Ilustrasi Jambore Pramuka Dunia.
Ilustrasi Jambore Pramuka Dunia.
top banner

JAKARTA – Sejumlah peristiwa menarik terjadi di berbagai belahan dunia 31 Juli. Untuk mengingatnya, Kami mengulas beberapa peristiwa menarik yang terjadi pada 31 Juli, berdasarkan Wikipedia:

781- Letusan Gunung Fuji

Hari ini pada 781, pertama kali Gunung Fuji meletus. Letusan tersebut jadi yang pertama dalam catatan sejarah Gunung Fuji.

Gunung Fuji sendiri adalah simbol Jepang yang terkenal dan sering digambarkan dalam karya seni dan foto-foto, serta dikunjungi pendaki gunung maupun wisatawan.

Gunung Fuji diperkirakan terbentuk sekitar 10.000 tahun yang lalu. Sebuah gunung berapi yang kini masih aktif walaupun memiliki kemungkinan letusan yang rendah. Gunung Fuji terakhir kali meletus pada 1707–1708.Terdapat lima danau di sekeliling Fuji, yaitu Danau Kawaguchi, Danau Yamanaka, Danau Sai, Danau Motosu, dan Danau Shoji.

Sekitar 200.000 orang mendaki Gunung Fuji setiap tahunnya, 30 persen di antaranya orang asing. Tenggat waktu yang paling populer bagi para pendaki adalah dari 1 Juli hingga 27 Agustus. Pendakian bisa memakan waktu dari 3 hingga 7 jam sementara penurunan gunung mencapai sekitar 2 hingga 5 jam.

1423 – Pertempuran Cravant
Pasukan Inggris mengalahkan pasukan Perancis dalam Pertempuran Cravant di dekat Cravant, Loire, Perancis. Salah satu pertempuran di masa Perang 100 Tahun itu meletus setelah Perancis berupaya merebut wilayah kekuasaan Inggris di Loire.

1492 – Dekrit Alhambra Spanyol
Pemerintahan Monarki Katolik Spanyol mengeluarkan Dekrit Alhambra yang memerintahkan pengusiran orang-orang Yahudi dari Spanyol. Dekrit tersebut baru dicabut pada 16 Desember 1968. Kini, ada sekitar 50.000 orang Yahudi yang tinggal di Spanyol.

1904 – Pertempuran Hsi Mucheng
Pertempuran Hsi Mucheng yang melibatkan pasukan Jepang dan pasukan Rusia meletus di kawasan antara Liaoyang dan Pelabuhan Arthur, Manchuria, dekat Tiongkok. Pertempuran itu berhasil dimenangi Jepang dengan mundurnya pasukan Rusia dari Liaoyang.

1937 – Jambore Dunia Pramuka V

Jambore ini diadakan di Vogelenzang, Bloemendaal, Belanda pada 31 Juli 1937. Jambore dibuka oleh Ratu Belanda, Wilhelmina, dan diikuti oleh kurang lebih 28.750 pandu mewakili 54 negara. Dengan adanya fasilitas 650 kran air dan 120 shower, Jambore ini menjadi jambore terbersih dari yang sebelum-sebelumnya. Area perkemahan dibagi ke dalam 12 sub-camps yang masing-masing ditandai warna tertentu.

Pada jambore kali ini Kepanduan Putri ikut serta dalam perkemahan namun hanya sebatas untuk memberikan penghormatan kepada Olave Baden-Powell (Lady Baden-Powell). Secara resmi Kepanduan Putri baru bisa berpartisipasi penuh pada Jambore Dunia Pramuka ke-16 di Australia.

Baca Juga: Daftar Ular Paling Berbisa di Dunia

1938
Bulgaria menandatangani perjanjian non-agresi dengan negara-negara Balkan, yakni Yunani, Turki, Rumania, dan Yugoslavia. Perjanjian itu dibuat setelah Pakta Balkan yang ditandatangani pada 1934 tak mampu membendung konflik antara negara tersebut.

1963 – Persetujuan Manila

Persetujuan Manila atau juga disebut Matela Accord adalah sebuah persetujuan berasal dari inisiatif Diosdado Macapagal yang ditandatangani pada 31 Juli 1963 oleh Federasi Malaysia, Republik Indonesia, dan Republik Filipina.

Pertemuan berlangsung pada 7-11 Juni 1963 bertempat di Manila, para negara-negara peserta ini telah bersepakat dengan keinginan rakyat Sabah (Borneo Utara) dan Sarawak sesuai dengan konteks dari Lampiran Resolusi Majelis Umum 1541 (XV), 4 Prinsip 9, dengan pendekatan yang segar sesuai menurut pendapat

Sekretaris Jenderal PBB diperlukan untuk memastikan kepatuhan lengkap dengan prinsip penentuan nasib sendiri dalam persyaratan yang terkandung dalam Prinsip 9,dengan mempertimbangkan pemilu di Sabah (Borneo Utara) dan Sarawak melalui sebuah pemilu bebas dan tidak ada paksaan.

oknws.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here