PKS Bantah Terima Mahar Politik dari Sandiaga

Jazuli Juwaini
Jazuli Juwaini

JAKARTA, Nawacita –Anggota Majelis Syuro PKS Jazuli Juwaini membantah tudingan menerima mahar politik Rp 500 miliar yang diberikan Sandiaga Uno.

Menurutnya, keputusan PKS menerima Sandiaga Uno bukan karena mahar politik sebesar Rp 500 miliar seperti yang dituduhkan.

“Tidak benar itu. Dia dapat informasi dari orang lain,” kata Jazuli kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/8/2018).

Lebih jauh Jazuli memastikan, pihaknya legawa memilih Sandiaga Cawapres karena demi kepentingan bersama. Apalagi, PKS membawa aspirasi publik yang ingin ganti presiden di 2019.

“Soal Kita nyaris deadlock menentukan Cawapres ini. Akhirnya PKS mundur selangkah, karena mengutamakan kebersamaan. PKS berlapang dada, kami legowo agar koalisi ini terwujud,” terangnya.

Wasekjen Demokrat Andi Arief menuding PAN dan PKS mendapat Rp 500 M dari Sandiaga Uno agar bisa jadi cawapres Prabowo Subianto.

Pernyataan Andi soal politik transaksional itu diungkapkan di tengah masa akhir pengumuman calon wakil Presiden pendamping Prabowo Subianto, Rabu (8/8/2018).

Andi kala itu mengatakan, Demokrat terancam batal berkoalisi dengan Partai Gerindra dan kawan-kawan. Sebab, Prabowo dinilai mengakomodir politik transaksional dalam hal menentukan cawapresnya, sehingga kesepakatan politik dengan Demokrat yang sebelumnya sudah menjadi komitmen, terancam tidak jadi dilaksanakan.

Saking kesalnya, Andi menyebut Prabowo sebagai jenderal yang lebih mementingkan uang. Pernyataan itu ia lontarkan melalui akun Twitter pribadinya. Bahkan, ia mengaku partainya menolak kedatangan Prabowo ke kediaman SBY pada Rabu (8/8/2018) malam.

“Padahal, untuk menang bukan berdasarkan politik transaksional, tapi dilihat siapa calon yang harus menang. Itu yang membuat saya menyebutnya jadi jenderal kardus. Jenderal kardus itu jenderal yang enggak mau mikir, artinya uang adalah segalanya,” kata Andi.

trpsnyn

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here