Asumsi Nilai Tukar Rupiah Dituding Tak Realistis

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR Abdul Hakam Naja
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR Abdul Hakam Naja
top banner

JAKARTA, Nawacita –Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR Abdul Hakam Naja menilai target asumsi nilai tukar rupiah tahun 2019 yang ditetapkan pemerintah di kisaran Rp13.700 – Rp14.000 dianggap tidak realistis.

Hal itu diungkapkan dalam rapat panja yang membahas asumsi dasar kebijakan fiskal, pendapatan, defisit dan pembiayaan tahun 2019.

“Bagaimana nilai tukar Rp13.700 hingga Rp14.000. Hari ini saja nilai tukar sudah Rp14.350. Artinya tekanan nilai tukar dari waktu ke waktu akan terus meningkat,” kata Hakam di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Menurut Anggota DPR RI dari Fraksi PAN ini, nilai tukar rupiah ke depannya masih akan terus tertekan. Sebab, Bank Sentral AS, The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya. Oleh karenanya target nilai rupiah dinilai sangat tidak sesuai dengan dinamika perekonomian global sehingga perlu direvisi dan realistis.

Ia menuturkan, nilai tukar rupiah tahun 2019 lebih tepat berada di asumsi dalam rentang Rp13.700 – Rp14.200, itu lebih realistis. Pelemahan nilai tukar juga harus diwaspadai pemerintah. Sebab hal itu akan menambah beban pemerintah khususnya dari sisi utang luar negeri untuk energi.

Diketahui selain indikator nilai tukar rupiah, proyeksi ekonomi makro APBN 2019 yakni pertumbuhan sebesar 5,2-5,6 persen, inflasi 2,5-4,5 persen (year-on-year) dan suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 4,6-5,2 persen.

Kemudian terkait dengan target pembangunan disepakati tingkat pengangguran terbuka 4,8-5,2 persen, tingkat kemiskinan 8,5-9,5 persen, rasio gini 0,38-0,39, dan indeks pembangunan manusia (IPM) 71,98.

trpsnyn

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here