JAKARTA, NAWACITA – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih melakukan pengkajian dan perhitungan berapa idealnya harga gas bagi industri dalam negeri. Harga gas yang masih bertengger di atas USD10/MMBTU masih dikeluhkan para industri.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyiapkan beberapa langkah untuk menekan harga gas industri.
Misalnya, menekan cost pada biaya produksi di hulu. Saat ini harga rata-rata gas di hulu sekira USD4-USD5. Di sini pemerintah sudah menyiapkan berapa langkah untuk memangkas cost di hulu supaya harga gas di hulu bisa berkurang.
“Kalau di hulu cara bisa dua yang dilakukan. Pertama, goverment tax kita kurangin. Kedua, splitnya kita buat sedemikian rupa supaya kontraktornya semakin baik. Kemudian terakhir kita kasih insentif, supaya harganya bisa turun,” ujarnya dalam acara IndoPIPE 2016, di Hotel Rafles, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Lanjut Djoko, hal lain yang masih dikaji untuk bisa dipangkas cost-nya adalah margin, biaya gas, dan biaya transportasi. Namun, kata Djoko, saat ini pemerintah masih melakukan perhitungan berapa persen jumlah penurunan harga gas nantinya.
“Margin sudah kita bisa lihat, biaya regas bisa dilihat, biaya transportasi bisa kita lihat. Di hulu juga kan sedang kita lihat dan kita hitung. Kalau itu bisa dikurangi 10 persen masing-masing saja kan sudah bisa berkurang harga gas nantinya,” ujarnya.
sumber : okezone.com